kaltimkece.id Masa tugas Yusriansyah Syarkawi sebagai bupati Paser tinggal dua hari lagi ketika ia mengumpulkan sejumlah pejabat di rumah jabatan. Kepada para tetamu, Yusriansyah mengucapkan salam perpisahan. Lelaki berusia 70 tahun itu juga menghaturkan permohonan maaf. Ia nampak sehat walafiat pagi itu.
“Saya mohon maaf apabila yang saya lakukan belum memenuhi keinginan dan harapan masyarakat di Kabupaten Paser,” ucapnya di Tanah Grogot, Paser, Senin, 15 Februari 2021.
Selepas pertemuan, Yusriansyah berangkat ke Balikpapan menggunakan mobil pada siang hari. Ia bermaksud istirahat di kediaman pribadi. Di tengah perjalanan, badan Yusriansyah tiba-tiba tidak enak. Keluarga akhirnya membawa Yusriansyah ke RS Pertamina Balikpapan (RSPB).
“Beliau tiba di Balikpapan sekitar pukul 7 malam dan segera dibawa ke Rumah Sakit Pertamina,” jelas Hendra Wahyudi, putra ketiga Yusriansyah sekaligus ketua DPRD Paser. Menurut pihak RSPB, Yusriansyah terserang demam, batuk, dan sesak napas, ketika tiba di rumah sakit.
“Pasien (Yusriansyah) segera kami masukan ke ruang intensive care unit,,” jelas Direktur Utama RSPB, Muhammad Noor Khairuddin, Selasa, 16 Februari 2021.
Kondisi Yusriansyah rupanya tidak membaik. Pada Selasa subuh, tepatnya puul 05.30 Wita, ia mengembuskan napas terakhirnya. Penyebab Yusriansyah meninggal dunia belum dipastikan. Akan tetapi, kata Khairuddin, Yusriansyah kerap dirawat di RSPB sejak tahun lalu.
“Mendiang memiliki riwayat (sakit) jantung. Jadi berobat rutin di RSPB,” terangnya. Khairuddin menambahkan, Yusriansyah sudah dites rapid antigen dan swab polymerase chain reaction (PCR) untuk mengecek Covid-19. Pemeriksaan rapid antigen Yusriansyah adalah reaktif.
“Tapi harus diperhatikan, standarnya adalah menunggu PCR,” jelas Khairuddin.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, hasil uji usap Yusriansyah belum keluar hingga pukul 16.00 Wita. Dikonfirmasi pada Selasa sore, Rizal menambahkan, Pemkot Balikpapan mengizinkan jenazah Yusriansyah dibawa ke Tanah Grogot untuk dikebumikan. Rizal memastikan, pemindahan jenazah mengikuti prosedur Covid-19 yang ketat.
“Kami izinkan (jenazah) dibawa sambil menunggu hasil swab. Tapi tetap tidak meninggalkan sama sekali protokol kesehatan. Semuanya dikawal sampai ke Paser,” terang Wali Kota. Jenazah Yusriansyah diketahui dibawa ke Grogot pada siang harinya.
Putra Kelahiran Paser
Yusriansyah Syarkawi lahir di Tanah Grogot pada 26 Juli 1950. Ia lulus SD dan SMP di Paser kemudian melanjutkan SMA di Balikpapan pada 1969. Selulus dari situ, ayah empat anak ini mengabdi sebagai pegawai negeri di Pemda Tingkat II Balikpapan. Dimulai dari sekretaris camat Balikpapan Timur pada 1975-1976, kepala kantor Camat Balikpapan Timur (1976-1979), dan pejabat sementara Camat Balikpapan Timur pada 1979.
Yusriansyah melanjutkan pendidikan sarjana di Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta dan lulus pada 1983. Ia pindah tugas menjadi camat Long Ikis di Paser, lalu kepala Bagian Umum dan Protokol Setkab Paser, kepala Dinas Pendapatan Paser, hingga Kepala Bappeda Paser pada 1998–1999.
Memasuki era reformasi, Yusriansyah menjabat sebagai bupati Paser periode 1999-2004. Setelah itu, Paser dipimpin selama dua periode oleh Ridwan Suwidi. Yusriansyah yang aktif di Pramuka dan Palang Merah Indonesia ikut Pilkada Paser 2016 dan menang. Masa jabatan sebagai bupati Paser berakhir pada Rabu, 17 Februari 2021, atau sehari sebelum ia wafat. Bupati Paser selanjutnya adalah Fahmi Fadli, putra Yusriansyah, yang memenangkan Pilkada Serentak 2020. (*)
Editor: Fel GM