kaltimkece.id Di bawah terik matahari, ratusan sopir angkutan kota berkumpul di depan Kantor Pemerintah Kota Balikpapan pada Rabu, 17 Mei 2024. Mereka berunjuk rasa menolak kehadiran Balikpapan City Trans. Transportasi massal itu disebut menyebabkan pendapatan para sopir berkurang.
Amran adalah sopir angkot yang datang untuk berunjuk rasa. Dia menyebutkan bahwa saat ini mencari penumpang sudah susah. Kehadiran transportasi massal membuat usaha mereka mati.
"Semenjak ada bus itu (Balikpapan City Trans), selama beroperasi, pendapatan kami turun drastis. Turun 50 persen. Bahkan, kami kadang tidak ada penumpang dalam sehari," ucapnya.
Koordinator lapangan aksi, Hendra, mengatakan bahwa kehadiran transportasi massal Balikpapan City Trans di Balikpapan menjadi mimpi buruk bagi sopir angkot. Dia menyebut bahwa kehadiran bus membuat para sopir tidak mendapatkan penumpang.
"Tuntutan kami cuma satu, menolak beroperasinya Bus Balikpapan City Trans. Kami merasa kehadiran bus ini sangat merugikan sopir angkot. Penumpang kami semakin berkurang sejak bus tersebut mulai beroperasi," ujarnya kepada kaltimkece.id.
Aksi unjuk rasa itu membuat kemacetan yang cukup panjang. Puluhan angkot milik pengunjuk rasa diparkir menutupi sebagian badan jalan. Keadaan makin memanas ketika para sopir terus menyuarakan agar Wali Kota Balikpapan menerima mereka.
"Kami berharap pemerintah bisa mendengar keluhan kami dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak. Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, maka kami akan terus berdemo," tuturnya.
Terpisah, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, menyampaikan akan berusaha mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan ini. Dia menyebut bahwa kehadiran belasan bus Balikpapan City Trans adalah program pemerintah pusat.
"Balikpapan sebagai penyangga IKN sehingga (pemerintah) pusat memikirkan moda transportasi kita juga. Karena kemacetan maka ada sarana itu," ujarnya.
Rahmad mengatakan bahwa kehadiran bus Balikpapan City Trans dirasa sangat diperlukan. Hal itu mengingat dan melihat situasi peningkatan penduduk yang sangat signifikan. Peningkatan penduduk itu juga mengundang kemacetan kendaraan.
"Harus melihat situasi dan kondisi juga keperluannya. Sebagai kota penunjang IKN, dan insyaallah menjadi kota maju dan modern, fasilitas berupa sarana angkutan umum massal yang memadai dan modern diperlukan," jelasnya.
Dia meminta kepada para sopir angkot untuk bersabar. Pemkot akan berupaya semaksimal mungkin menangani masalah tersebut. Dia mengatakan tidak akan tinggal diam melihat hal ini.
"Nanti dibicarakan bersama seperti apa solusinya. Yang pasti, kita pikirkan juga keberlangsungan hidup mereka," pungkasnya. (*)