kaltimkece.id Untuk pertama kalinya, Arkan Fight Championship (AFC) dilangsungkan di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Rabu, 5 Januari 2022. Kompetisi bela diri ini disebut memiliki peraturan yang berbeda dengan kompetisi yang lain. Para petarungnya dituntut merawat nilai-nilai tradisi.
AFC diselenggarakan oleh Asosiasi Seni Tarung Tradisi Indonesia (Asta), Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni), dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar. Kompetisi ini mendapat antusias besar dari warga. Ini dibuktikan dari padatnya Taman Kota Raja di Jalan Wolter Mongisidi, tempat diadakannya AFC.
Ketua harian pengurus besar Asta Kukar, Roni Abdurahman, menyebut, AFC diikuti 52 petarung. Satu atlet di antaranya berasal dari Bali, sisanya dari berbagai daerah di Kaltim. “Pesertanya dari semua kalangan, baik yang profesional maupun yang amatir,” sebutnya kepada kaltimkece.id.
_____________________________________________________PARIWARA
Lebih jauh, Roni menjelaskan teknis pertandingan di AFC. Kompetisi ini menggabungkan seluruh cabang olahraga bela diri. Saat bertanding, para petarungnya harus memiliki nilai-nilai tradisi seperti kerendahan hati dan jiwa sportivitas. Contohnya, petarung dilarang memukul lawan yang sudah terjatuh.
“Ini untuk mencerminkan sikap kesatria, rendah hati, dan tidak dendam dari petarung,” jelas Roni yang pernah menjadi atlet tinju dari Kukar.
Di AFC, para petarung boleh melakukan teknik tendangan kaki dan membanting dengan memegang area pinggang. Tapi tidak boleh menangkap kaki seperti gulat. Termasuk pukulan siku tangan dengan gerakan putaran badan, juga dilarang. Teknik ini dianggap membahayakan petarung. Sedangkan tendangan lutut, dibolehkan. Tendangan ini disebut yang membedakan AFC dengan bela diri lainnya.
AFC dilangsungkan selama tiga hari sejak Rabu itu. Rangkaiannya terdiri dari babak penyisihan, semifinal, dan final. AFC dibagi dua kelas yakni putra dan putri. Kelas putra merujuk berat badan dari 45 hingga 93 kilogram. Sedangkan kelas putri dari 45 sampai 70 kilogram. “Mereka akan memperebutkan sabuk Arkan Championship,” sebut Roni.
_____________________________________________________INFOGRAFIK
Teknis pertandingannya yakni satu lawan satu. Mereka bertanding di arena berbentuk segitiga. Setiap sisinya memiliki panjang 10 meter. Setiap pertandingan dilangsungkan maksimal tiga ronde. Tapi, durasi ronde kategori amatir dan profesional berbeda. Ronde untuk kategori amatir durasinya tiga menit. Sedangkan yang profesional lima menit. Setiap pukulan dan tendangan yang masuk, mendapat nilai satu poin. “Dengan begitu, kita semua bisa menghitung nilainya,” beber Roni.
Pelaksana tugas Kepala Dispora Kukar, Fida Hurasani, menerangkan, kejuaraan ini dibuat sekaligus untuk mempersiapkan cabor bela diri Kukar berlaga di Pekan Olahraga Rekreasi Nasional (Pornas) di Palembang pada Juli 2022. Lewat AFC, kemampuan para atlet bela diri Kukar bisa diasah.
Selain itu, tambah Fida, untuk mendongkrak perekonomian Kukar, terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di lingkungan lokasi AFC. Mengingat, acara ini diyakini menyerap banyak pengunjung. “Termasuk penginapan di Tenggarong, juga terisi oleh para peserta dan timnya,” terang Fida. (*)
Editor: Surya Aditya