kaltimkece.id Ribuan orang memadati Taman Bebaya, Jalan Slamet Riyadi, Samarinda. Mereka adalah peserta Mahakam Run yang kembali digelar setelah terakhir kali pada 2022. Peserta tersebut tidak hanya berasal dari masyarakat Samarinda, tetapi juga dari wilayah lain di Kalimantan Timur.
Pada Ahad, 25 Agustus 2024, event bertajuk Explore the Beauty of East Borneo ini berhasil menarik minat komunitas lari dan masyarakat umum. Tercatat, Mahakam Run 2024 diikuti sebanyak 2.637 peserta. Rinciannya, 1.500 peserta mengikuti kategori 5K, 800 peserta pada kategori 10K, dan 337 peserta di kategori 21K.
"Saya merasa terharu dan bangga dengan tingginya animo masyarakat yang hadir. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Kalimantan Timur yang telah ikut berpartisipasi pada Mahakam Run 2024," ujar penggagas Mahakam Run yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian.
Politikus Partai Golkar itu menjelaskan bahwa Mahakam Run dirancang untuk memperkenalkan keindahan Kalimantan Timur, sekaligus mendorong pertumbuhan pariwisata lokal melalui panorama Sungai Mahakam.
"Dengan rute yang melintasi ikon-ikon wisata di Samarinda, termasuk area di sepanjang Sungai Mahakam yang terkenal dengan keindahannya, para peserta disuguhkan pemandangan menakjubkan dan nuansa khas Kalimantan yang membuat pengalaman berlari menjadi lebih berkesan," jelasnya.
Selain itu, Hetifah turut mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat yang ingin berpartisipasi pada acara tersebut. Ia mengatakan bahwa sebetulnya masih banyak masyarakat yang ingin mengikuti event ini. Namun, pihaknya membatasi jumlah peserta karena telah melebihi 2.000 orang.
"Mengingat keamanan dan kenyamanan para peserta, kami cukupkan di angka 2.637 orang," ucapnya.
Sementara itu, tanggapan positif datang dari beberapa peserta. Muhammad Iqbal Wardhani, misalnya. Peserta asal Balikpapan itu turut mengapresiasi penyelenggaraan Mahakam Run 2024. Ia mengatakan bahwa olahraga lari akan menjadi agenda rutinnya setiap bulan.
"Saya melihat, lari ini merupakan olahraga yang paling mudah. Sehingga kalori di dalam tubuh akan menjadi mudah terbakar bila kita konsisten melakukannya," ucap pria berusia 26 tahun itu.
Dalam mempersiapkan Mahakam Run, Iqbal mengaku sering berlari kecil secara mandiri setiap pagi atau sore hari. Sebagai pemula, peserta pada kategori 5K itu mengaku perlu penyesuaian diri dalam melatih kebugaran fisik dan otot-ototnya.
"Semoga tahun depan bisa kembali diselenggarakan acara ini (Mahakam Run) agar saya bisa terus menjaga stamina tubuh saya," harapnya.
Apresiasi lain datang dari peserta 10K, Nanang Wahyudi. Ia mengaku sering mengikuti event serupa di Samarinda. Nanang mengatakan telah tiga kali berlari pada kategori 10K, sehingga pada Mahakam Run berikutnya ia akan mencoba kategori 21K.
"Kali ini ikut yang (kategori) 10K, ternyata mampu. Sehingga ke depan, jika diadakan lagi, saya akan coba kategori 21K untuk menguji kemampuan saya pada kategori yang baru," ucap pria berusia 28 tahun itu.
Selanjutnya, Sappo Andi, 26 tahun. Peserta asal Samboja, Kutai Kartanegara, itu telah sering mengikuti event running, tidak hanya di Kalimantan Timur, tetapi juga di sejumlah daerah lain seperti Papua, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sulawesi Selatan. Meski demikian, ia mengaku bahwa pada kategori 21K baru dua kali diikutinya.
"Biasanya 5K, 7K, dan 10K. Untuk 21K baru dua kali dengan hari ini, sebelumnya di Tenggarong," pungkasnya.(*)