kaltimkece.id Lima negara ambil bagian dalam turnamen catur bertajuk Kaltim FIDE Rated Chess Tournament. Turnamen ini menjadi debut pertama Pengurus Provinsi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kaltim menggelar even internasional berstandar FIDE (Federasi Catur Internasional).
Laga bagi pecatur untuk menaikkan peringkat atau elo rating ini, mulai digelar pada 28 April hingga 3 Mei 2025, di Aula Kadrie Oening Tower, Gelora Kadrie Oening, Samarinda. Turnamen ini diikuti 122 pecatur dari Australia, Uzbekistan, Filipina, dan Malaysia, dibagi dalam dua kategori. Kategori open, dengan elo rating minimal 2.000, diikuti 21 pecatur. Sedangkan kategori challenger, pecatur dengan elo rating di bawah 2.000, diikuti 101 pecatur.
Ketua Pengprov Percasi Kaltim, Akhmed Reza Fahlevi, mengungkapkan rasa bangga atas terselenggaranya ajang ini. Ia menilai turnamen catur FIDE rated ini sebagai tonggak penting bagi perkembangan catur di Bumi Etam.
"Kegiatan bertaraf internasional seperti ini dapat terus berkelanjutan dan menjadi ajang peningkatan jam terbang bagi atlet catur Kaltim," ucapnya.
Ia menyebutkan turnamen ini menjadi FIDE rated pertama yang digelar di Kaltim. FIDE rated adalah turnamen yang hasilnya dihitung untuk menaikkan elo rating pecatur dalam sistem peringkat FIDE.
Lebih jauh, Akhmed berharap, cabang olahraga catur dapat diperjuangkan masuk dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028 di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Menurutnya, catur adalah salah satu cabor andalan Kaltim yang kerap menyumbang medali emas.
"Kaltim ini banyak sekali potensi. Hari ini membuktikan bahwa atlet Kaltim yang akan bertanding ada tiga orang yang luar biasa," tambah Reza. Melalui turnamen ini, lanjutnya, Percasi Kaltim ingin menjadi contoh bagi pengprov Percasi lainnya untuk menunjukkan eksistensi catur dalam olahraga nasional.
Sementara itu, Kepala Bidang Pertandingan dan Perwasitan PB Percasi, Agus Subandrijo, menjelaskan bahwa sistem pertandingan menggunakan format Swiss sembilan babak, sesuai standar nasional dan internasional.
"Semua peserta, baik menang maupun kalah, akan tetap bermain sembilan babak. Setiap hari, pertandingan digelar dua kali selama lima hari," tutur Agus. Ia menambahkan, durasi berpikir yang digunakan mengikuti standar internasional, yaitu 90 menit ditambah 30 menit tambahan waktu (increment) untuk setiap langkah.
Mewakili Pemprov Kaltim, Staf Ahli Gubernur Bidang Sumber Daya Alam (SDA), Perekonomian Daerah, dan Kesra, Arief Murdiyatno, mengapresiasi Dispora Kaltim dan seluruh pihak yang terlibat membantu pelaksanaan ajang bertaraf internasional ini.
"Ajang ini akan memperkuat eksistensi Kaltim di internasional. Sekaligus mengasah potensi atlet catur Benua Etam," tutup Arief. (*)