kaltimkece.id Komite Olahraga Nasional Indonesia Kaltim mengambil langkah strategis untuk mempercepat regenerasi atlet yang selama ini menjadi hambatan dalam pengembangan prestasi olahraga di provinsi ini. Pada Selasa, 18 Februari 2025, Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras, mengumumkan kebijakan baru yang membatasi usia maksimal atlet yang akan berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim VIII/2026 di Paser.

Aturan tersebut menetapkan bahwa hanya atlet yang berusia 30 tahun atau lebih muda yang dapat berkompetisi. Kecuali peraih medali Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatra Utara, masih diperbolehkan berpartisipasi dengan syarat memenuhi ketentuan usia.

Keputusan tersebut menanggapi kebutuhan mendesak untuk melakukan regenerasi atlet yang lebih cepat. Harapannya, agar Kaltim bisa bersaing dengan provinsi lain dalam ajang besar, seperti PON XXII Nusa Tenggara pada 2028.

Rusdi menegaskan, meskipun aturan ini sempat mendapat penolakan dari beberapa cabang olahraga (cabor), kebijakan tersebut tetap berlaku.

"Kalau pun ada perdebatan itu, kami akan selesaikan. Tetapi intinya, pembatasan usia maksimal 30 tahun, dan itu juga berlaku bagi peraih medali emas di PON sebelumnya," kata Rusdi.

Sementara itu, mengenai mutasi atlet dari luar provinsi, KONI Kaltim memastikan hal tersebut tidak diperbolehkan. Mutasi atlet akan dibatasi pada atlet asal Kaltim dan akan tetap mengedepankan kaderisasi untuk memastikan kelanjutan prestasi olahraga di daerah.

Kebijakan ini, meski cukup ketat, bertujuan mengatasi krisis regenerasi yang dirasakan Kaltim. Di mana banyak atlet senior yang mendominasi, sementara para penerus belum muncul dengan maksimal. Dalam langkah ini, KONI Kaltim berharap agar masa depan olahraga Kaltim dapat lebih cemerlang dan mampu bersaing di level nasional maupun internasional. (*)