kaltimkece.id Virus corona yang mewabah memang bikin ketar-ketir. Kasusnya di Kaltim terus bertambah. Pandemi yang makin jadi akhirnya memicu kelompok demi kelompok untuk bergerak. Salah satunya gerakan dari GPIB Immanuel Samarinda ini.
Resah dengan kasus covid-19 yang terus mengancam, gerakan ini termotivasi berkontribusi. Lewat Tim Satgas Covid-19 GPIB Immanuel Samarinda, disalurkan berbagai bantuan untuk mereka yang terdampak.
GPIB merupakan singkatan dari Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat. Salah satu jemaatnya di Kaltim adalah GPIB Immanuel Samarinda.
Dijelaskan Larry Korompis, ketua Satgas Covid-19 GPIB Immanuel Samarinda, gerakan ini bermula dari niatan membantu meringankan beban warga, terutama jemaat terdampak covid-19. Salah satunya menyalurkan hand sanitizer sebagai media pembersih tangan untuk mencegah penularan virus tersebut.
Namun dengan situasi saat ini, mendatangkan hand sanitizer dalam jumlah banyak via distributor menjadi cukup rumit. Ada birokrasi mesti dilewati. Minimal membawa nama perusahaan atau lembaga. Hingga akhirnya tercetus ide membawa gerakan ini dalam naungan gereja.
Kebetulan, GPIB memang memiliki Crisis Center yang digagas Majelis Sinode GPIB di Jakarta. Gerakan itu yang kemudian diadopsi GPIB Immanuel Samarinda. Lewat Crisis Center tersebut, dijalankan program bantuan ini bersama Satgas Covid-19 GPIB Immanuel Samarinda.
“GPIB Immanuel sendiri memang memiliki Crisis Center di bawah arahan Ketua I Antonius Suwarno dan Ketua V Roy Gerry Lolong,” sebut Larry kepada kaltimkece.id.
Dikemukakan tiga tahap dalam penyaluran bantuan tersebut. Tahap pertama berlangsung 16-17 April 2020. Menyalurkan hand sanitizer kepada 990 kepala keluarga (KK) jemaat dari Samarinda hingga Muara Wahau di Kutai Timur. Bantuan turut diberikan kepada kalangan umum. Terutama para petugas kebersihan, ojek online, hingga tukang parkir.
“Pada tahap awal ini, Satgas Covid-19 GPIB Immanuel Samarinda menyalurkan bantuan berupa hand sanitizer. Untuk tahap kedua adalah vitamin, dan yang ketiga berupa sembako. Untuk vitamin akan kami fokuskan kepada kalangan lansia dengan target 200 orang,” urai Larry.
Tahap kedua dan ketiga ditarget rampung dalam dua-tiga pekan ke depan. Cukup panjang waktu diperlukan karena penyaluran bantuan dijalankan berbasis data. Saat ini satgas terus mengumpulkan data demi memastikan tak ada yang terlewat dalam program bantuan ini.
“Sampai sekarang data yang kami kumpulkan, bagi yang ekonominya terdampak, seperti jemaat yang di-PHK atau dirumahkan, itu ada 200 orang,” ungkapnya.
Larry atas nama Satgas Covid-19 GPIB Immanuel Samarinda berterima kasih atas setiap pihak yang berkontribusi dalam gerakan ini. Dari para donatur, terkumpul Rp6 juta yang dengan kas Crisis Center GPIB Immanuel Samarinda digunakan untuk memenuhi paket demi paket bantuan tersebut. Angka ini diprediksi masih akan terus bertambah lantaran antusiasme warga gereja terus berdatangan dalam aksi kemanusiaan ini.
Ke depan, bila pandemi covid-19 masih belum mereda, Satgas Covid-19 GPIB Immanuel Samarinda berencana mendirikan bilik disinfektan di areal gereja yang beralamatkan di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 7 tersebut. Turut mengemuka pemasangan wastafel di beberapa titik lingkungan gereja.
"Kami berharap wabah virus corona bisa cepat berakhir. Sehingga masyarakat bisa kembali tenang dan beraktivitas dengan normal seperti sedia kala,” pungkasnya. (*)
Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: