kaltimkece.id Terletak jauh di pedalaman Kalimantan Timur, Desa Muara Enggelam di Kutai Kartanegara, membuktikan bahwa keterpencilan bukan halangan untuk maju. Desa yang seluruh permukimannya berada di atas air, kini menjadi percontohan nasional dalam pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal.
Pada 2015, desa tanpa daratan yang berada di sisi barat Danau Melintang ini mengembangkan kemandirian energi berbasis tenaga surya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersinar Desaku. Inisiatif ini dikelola secara profesional oleh warga setempat.
Direktur BUMDes Bersinar Desaku, Aliansyah, mengatakan bahwa saat ini terdapat enam unit usaha produktif yang dikelola pihaknya. Di antaranya, penyediaan listrik tenaga surya, pengelolaan air bersih isi ulang, TV kabel prabayar, Pamsimas, pasar desa, dan unit sarang walet.
"Semua dijalankan oleh 11 orang warga lokal," kata Aliansyah saat dikonfirmasi, pada Jumat 9 Mei 2025.
Listrik komunal, kata Aliansyah, menjadi salah satu sektor paling vital bagi keberlangsungan desa. Dari keseluruhan unit usaha tersebut, BUMDes mencatat pendapatan rata-rata mencapai Rp25 juta per bulan. Pendapatan ini menjadi tulang punggung untuk menjaga keberlanjutan program energi terbarukan di desanya.
Keberhasilan Muara Enggelam menarik perhatian Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025, desa ini memperoleh bantuan sebesar Rp1,65 miliar untuk peremajaan infrastruktur PLTS. Dana tersebut digunakan untuk mengganti baterai, panel surya, serta penambahan inverter baru.
"Ada beberapa perangkat yang mengalami kerusakan, bahkan terbakar, sehingga harus segera diganti. Ini penting untuk menjawab kebutuhan listrik yang terus meningkat seiring bertambahnya rumah tangga dan unit usaha," urai Aliansyah.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Kerja Sama Desa, DPMD Kukar, Dedy Suryanto, menyebut bahwa Muara Enggelam adalah bukti nyata bahwa desa terpencil mampu menjadi pelopor dalam pemanfaatan energi terbarukan.
"Kemandirian energi yang dicapai Muara Enggelam mencerminkan komitmen kolektif dan pengelolaan yang profesional dari warganya," tutur Dedy.
Ia menambahkan bahwa Pemkab Kukar akan terus mendampingi desa-desa lain yang ingin mengikuti jejak Muara Enggelam. Baik melalui pembinaan teknis maupun dukungan infrastruktur.
"Keberhasilan ini bukan semata soal teknologi, tapi juga ketekunan, kerja sama, dan semangat gotong royong yang luar biasa," jelas Dedy.(*adv/dpmdkukar)