kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong optimalisasi program pembangunan berbasis Rukun Tetangga (RT) melalui bantuan dana sebesar Rp50 juta per RT. Program yang telah berjalan sejak 2022 ini tidak hanya difokuskan pada pembangunan fisik, namun juga diarahkan untuk mendukung kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

pada Jumat, 9 Mei 2025 Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, mengatakan program ini merupakan bagian dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 yang memuat 23 Program Dedikasi Kukar Idaman. Dalam proses realisasi program tersebut, Pemkab Kukar terus mendorong agar dana Rp50 juta per RT digunakan juga untuk pelatihan yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga di wilayah permukiman.

"Sebagai contoh, jika ada pemuda di RT yang ingin membentuk kelompok usaha seperti bengkel atau usaha lain, kami sangat mendukung menggunakan anggaran itu," ucap Arianto kepada kaltimkece.id.

Arianto menjelaskan, pemanfaatan dana harus dilakukan secara kreatif dan sesuai dengan kebutuhan warga. Oleh karena itu, DPMD Kukar turut menginisiasi berbagai pelatihan keterampilan yang bertujuan menumbuhkan usaha-usaha produktif di tengah masyarakat.

Berbagai jenis pelatihan yang difasilitasi melalui program ini mencakup keterampilan menjahit, pengelasan, pertukangan, hingga pengolahan makanan. Pelatihan-pelatihan tersebut tidak hanya bersifat edukatif, namun ditujukan untuk menghasilkan unit usaha yang berkelanjutan.

"Ini bukan hanya soal pelatihan, tapi bagaimana pelatihan tersebut mampu melahirkan usaha produktif yang berkelanjutan," jelas Arianto.

Ia optimistis, bila program ini dijalankan dengan serius, akan lahir kelompok-kelompok usaha baru di tingkat RT yang mampu membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. Untuk mendukung hal tersebut, DPMD Kukar juga memperkuat koordinasi lintas sektor. Agar pelatihan yang diberikan dapat terintegrasi dengan program pemberdayaan ekonomi lainnya.

"Harapannya, hasil pelatihan ini tidak hanya berhenti sampai pelatihan saja, tapi berkembang menjadi unit usaha mandiri. Ini momentum untuk memperkuat ekonomi kerakyatan dari bawah, dan RT adalah tempat paling strategis untuk memulainya," pungkas Arianto.(*adv/dpmdkukar)