kaltimkece.id Upaya penurunan angka stunting di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara, mulai menunjukkan hasil positif. Hal tersebut tidak terlepas dari peran kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di wilayah desa yang gencar melakukan intervensi dini terhadap anak-anak yang mengalami gangguan pertumbuhan.
Kepala Desa Muara Enggelam, Madi, mengatakan bahwa Posyandu memiliki peran sentral dalam mendeteksi serta mengedukasi masyarakat desa mengenai pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak.
"Terutama menjelaskan kepada orang tua, terkait kondisi anak-anak itu yang kelihatannya sehat, tapi pertumbuhannya lambat," kata Madi saat ditemui pada Sabtu, 10 Mei 2025.
Keberhasilan penanganan stunting di desanya, kata Madi, saat ini tidak lepas dari sinergi berbagai pihak. Termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) serta Dinas Kesehatan Kukar. Kedua instansi tersebut mendukung peningkatan kapasitas kader Posyandu agar lebih efektif dan dalam melakukan edukasi dan pendampingan masyarakat.
Selain itu, penurunan angka stunting di desa tersebut juga tidak terlepas dari peran tenaga medis Puskesmas hingga dokter spesialis. Pemerintah desa bahkan pernah mendatangkan dokter ahli untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi anak-anak di Muara Enggelam.
Disamping itu, dukungan keuangan dari pemerintah desa turut membuat memperlancar penangan stunting di wilayahnya. Pada 2024 saja, Pemdes Muara Enggelam mengalokasikan anggaran senilai Rp70 juta untuk penangan stunting kepada warganya.
"Anggaran itu kami fokuskan khusus untuk penanganan stunting," ujar Madi.
Kondisi demikian bukan tanpa kendala, salah satu tantangan utama adalah rendahnya kesadaran orang tua terhadap kondisi anak mereka. Banyak yang menganggap anak dalam kondisi sehat karena terlihat aktif, meski pertumbuhan fisiknya tidak sesuai dengan usianya.
Untuk itu, Posyandu rutin menggelar edukasi bagi ibu rumah tangga. Serta melakukan pemberian makanan bergizi sebanyak dua hingga tiga kali setiap bulan.
"Ini bagian dari upaya kami untuk melakukan intervensi sejak dini," pungkas Madi.
Di konfirmasi pada kesempatan berbeda, Kepala DPMD Kukar, Arianto, mengatakan bahwa keberhasilan Desa Muara Enggelam dalam menurunkan angka stunting tidak terlepas dari kontribusi aktif kader Posyandu di lapangan. Peran mereka dinilai sangat strategis dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan sejak dini.
"Posyandu itu garda depan, khususnya untuk pemantauan ibu hamil, bayi, dan balita. Makanya kami siapkan betul kadernya agar mereka bisa memberikan layanan terbaik," jelas Arianto.(*adv/dpmdkukar)