kaltimkece.id Kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara, membawa perubahan besar bagi masyarakat. Listrik yang sebelumnya hanya tersedia malam hari dengan menggunakan genset, kini bisa dinikmati warga selama 24 jam penuh.

Kepala Desa Muara Enggelam, Madi, menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas daya listrik menjadi titik balik bagi desa yang berada di tengah Danau Melintang itu. Sebelumnya, listrik hanya menyala mulai pukul 18.00 hingga 06.00 Wita dengan biaya operasional genset yang cukup membebani warga. Yakni sekitar Rp300 ribu per bulan untuk daya 350 watt.

"Sekarang dengan adanya PLTS Komunal, listrik menyala sepanjang hari. Warga tidak perlu lagi beli bensin untuk keperluan menyalakan genset. Dulu tegangannya juga tidak stabil, sekarang jauh lebih baik," kata Madi saat ditemui kaltimkece.id pada Sabtu 10 Mei 2025.

PLTS Komunal yang ada saat ini dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersinar Desaku dan bagian dari program "Terang Kampungku" dari Pemkab Kukar merupakan pengembangan dari sistem sebelumnya yang dibangun pada 2015. Tahun ini, desa kembali menerima bantuan penambahan daya dengan nilai mencapai Rp4,8 miliar. Kapasitas PLTS pun ditingkatkan dari semula 30 kWp menjadi 50 kWp. Penambahan kapasitas ini dilakukan lewat kolaborasi antara BUMDes dengan skema penyertaan modal serta dukungan Pemkab Kukar.

Tambahan daya ini sangat membantu karena jumlah rumah tangga yang terhubung ke jaringan listrik desa terus bertambah. Beberapa penduduk baru bahkan telah bergabung dan memanfaatkan layanan listrik tersebut.

"Dari sisi operasional, tidak ada kendala berarti. Kami masih bermusyawarah jika nanti akan ada penyesuaian tarif. Namun saat ini, tarif masih seperti sebelumnya sebesar Rp90 ribu untuk 350 kwh dan belum ada rencana kenaikan," jelas Madi.

Madi juga menekankan pentingnya pengelolaan energi secara efisien. Dengan listrik yang tersedia sepanjang hari, warga kini bisa mengatur pemakaian listrik secara lebih bijak. Termasuk untuk mendukung aktivitas ekonomi, seperti kerajinan tangan dan usaha rumahan.

Meski PLN belum menjangkau desa yang berada jauh dari daratan itu, PLTS Komunal menjadi solusi strategis dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat.

"PLTS ini seperti penyelamat kami. Sekarang masyarakat bisa hidup lebih nyaman dan produktif," tutup Madi.(*adv/dpmdkukar)