kaltimkece.id Aktivitas perniagaan semakin menggeliat di Bontang. Wakil rakyat menyerukan masyarakat berbelanja di kota sendiri. Selain menambah kas daerah, upaya ini agar usaha mikro hingga menengah bisa maju.
Ketua Komisi II DPRD Bontang sekaligus Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bontang, Rustam, menjelaskan soal kegiatan belanja. Tujuh tahun silam, PHRI melakukan survei mengenai kebiasaan belanja warga Kota Taman. Hasilnya, warga kota banyak menghabiskan uang di daerah lain. Biasanya, warga ke luar kota pada hari libur, Jumat sampai Ahad.
Rustam memaklumi kondisi tersebut. Saat itu Bontang belum memiliki banyak tempat belanja. Meski demikian, aparat tidak tinggal diam. Mereka terus berbenah meningkatkan sarana berbelanja. Mengingat, uang yang dibelanjakan warga Bontang tidak tanggung-tanggung, mencapai Rp 30 miliar.
“Kondisinya sudah jauh berbeda. Saat ini, Bontang sudah memiliki beberapa pusat perbelanjaan modern,” ungkap Rustam, beberapa waktu lalu.
Bukan hanya itu, dalam waktu dekat, pembangunan Bontang City Mall (BCM) di Kelurahan Tanjung Laut rampung. Oleh karena itu, Rustam meminta masyarakat memprioritaskan belanja di Bontang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Seturut itu, angka pengangguran bisa ditekan. Produk-produk di dalam kota dipastikan tak kalah berkualitas dengan produk luar daerah.
“Saya menilai, minat belanja masyarakat Bontang tergolong tinggi. Maka saya imbau, warga tidak perlu ke luar kota lagi karena semua sudah ada di Bontang,” serunya. (*)
Editor: Surya Aditya