kaltimkece.id Internal Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bontang sempat terbentuk tiga kubu alias tigalisme. Wakil rakyat memberikan pelajaran dari perselisihan ini. Egoisme yang terpecah berai disebut hanya merugikan Komite.
Anggota Komisi II DPRD Bontang, Nursalam, menjelaskan, seluruh pengurus KNPI Bontang harus bersatu dan meninggalkan egoisme. Jika ada perselisihan, sebaiknya para pengurus segera duduk bersama mencari solusi. Jika tidak, Komite akan mengalami kerugian yang amat besar.
“Pemkot Bontang tidak akan mengucurkan bantuan anggaran jika masing-masing poros tidak mau melepaskan egonya. Bersatu adalah kuncinya,” terang politikus Partai Golongan Karya itu, beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan berbeda, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Bontang, Ahmad Aznem, mengamini penjelasan Nursalam tersebut. Para pengurus KNPI disebut banyak mendapat keuntungan jika kembali bersatu. Di antaranya, segala fasilitas di Gedung Graha Pemuda bisa dimanfaatkan. Selain itu, Dispopar mengucurkan anggaran untuk musyawarah daerah KNPI tahun depan.
“Tapi, sepanjang ada perselisihan, kami tidak bisa berikan ruang untuk mereka,” jelas Aznem.
Meski demikian, Pemkot Bontang tidak menutup mata adanya masalah ini. Mereka menyiapkan fasilitas mediasi tiga poros KNPI. Tim sebelas pendiri Bontang dan beberapa pihak terkait, dilibatkan dalam mediasi. Semua ini dilakukan, terang Aznem, demi kemajuan pemuda-pemuda Kota Taman.
“Biarkan saja yang di pusat berkonflik. Yang penting di daerah punya komitmen untuk bersatu,” seru mantan Kepala Dinas Ketenagakerjaan itu. (*)
Editor: Surya Aditya