kaltimkece.id Lahan tidur atau lahan pertanian yang tak terpakai dilaporkan masih ada di Bontang. Wakil rakyat mengajurkan, Pemkot Bontang sebaiknya meminjamkan lahan yang tidak terpakai selama dua tahun kepada petani. Dengan begitu, lahan tetap bermanfaat dan memberikan nilai ekonomi.
Berdasarkan data, sebut anggota Komisi II DPRD Bontang, Bakhtiar Wakkang, lahan pertanian di Bontang hanya 7 persen dari luas kota sekitar 161,85 kilometer persegi. Sudah begitu, masih ada lahan pertanian tak terpakai. Oleh karena itulah, Bakhtiar mengusulkan kepada Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang, lahan tidur dikelola oleh petani dengan skema pinjam pakai.
“Dengan skema ini tentu bisa membantu menutupi kekurangan lahan pertanian,” jelas Bakhtiar, beberapa waktu lalu.
Politikus Partai Nasional Demokrat ini yakin, minat masyarakat Bontang untuk bertani sangat besar. Namun kekurangan lahan kerap menjadi kendalanya. Oleh sebab itu, Bakhtiar berharap, DKP3 Bontang bisa mencarikan solusi atas permasalahan tersebut dengan ketentuan yang jelas.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Pertanian dari DKP3 Bontang, Ali Akbar menyatakan, usulan DPRD tersebut telah diakomodasi. Bahkan, sudah ada kelompok tani yang mengusulkan pinjam pakai lahan milik pemerintah. Tidak hanya memfasilitasi peminjaman lahan, DKP3 juga berkomitmen memberikan pendampingan dan penyaluran bibit serta pupuk. Ali berharap, skema itu sudah bisa berjalan pada 2022 nanti.
“Saat ini sedang proses di bagian aset. Rasanya sudah ada titik terang. Kemungkinan diarahkan ke lahan di area bawah Stadion Bessai Berinta,” terang Ali. (*)
Editor: Surya Aditya