kaltimkece.id Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud, menegaskan bahwa sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan kelautan akan menjadi fokus utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim periode 2025-2029. Hal ini disampaikan dalam acara pembukaan Pekan Daerah (PEDA) XI Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) se-Kaltim pada Sabtu, 21 Juni 2025 di Taman Budaya Sendawar, Kutai Barat.

"Ketahanan pangan adalah pilar utama pembangunan daerah," ujar Rudy di hadapan lebih dari 1.700 peserta yang hadir dari seluruh kabupaten dan kota di Kaltim.

Rudy menekankan bahwa keberhasilan pembangunan sektor pangan akan sangat menentukan kemajuan daerah secara keseluruhan. Ia juga mengajak seluruh elemen pemerintahan mulai dari tingkat provinsi hingga desa, serta masyarakat, untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam mewujudkan swasembada pangan. Menurutnya, kemandirian pangan tidak bisa dicapai oleh satu pihak saja, melainkan membutuhkan keterpaduan seluruh stakeholder.

Gubernur Rudy juga mengingatkan pentingnya menjaga keberlanjutan lahan pertanian di tengah tekanan alih fungsi lahan yang semakin meningkat akibat urbanisasi dan ekspansi industri. Ia mengimbau para kepala daerah untuk segera mengeluarkan regulasi dan kebijakan yang mampu melindungi lahan produktif dari peralihan fungsi yang tidak terkendali.

"Kami berharap bupati dan wali kota dapat mengeluarkan peraturan yang melindungi lahan pertanian. Ini penting untuk memastikan ketersediaan pangan jangka panjang bagi masyarakat Kaltim," jelas politisi Golkar itu.

Pemanfaatan lahan yang optimal dan berkelanjutan, kata Gubernur Rudy, harus diiringi dengan dukungan teknologi dan akses permodalan yang memadai bagi petani dan nelayan. Program-program pembangunan infrastruktur seperti irigasi, jalan produksi, serta fasilitas pemasaran juga menjadi prioritas agar produktivitas dapat terus meningkat.

PEDA XI KTNA 2025 menjadi momen strategis untuk menampung aspirasi dan tantangan yang dihadapi para pelaku pertanian dan perikanan. Dalam sesi dialog yang berlangsung, Gubernur Rudy menerima berbagai masukan terkait kebutuhan pembangunan bendungan, penyederhanaan perizinan, serta penguatan regulasi sektor pertanian dan peternakan.

Acara pembukaan yang diwarnai dengan pertunjukan budaya dan adat tepong tawar tersebut turut dihadiri oleh anggota DPRD Kaltim, pejabat pemerintah daerah, serta ribuan masyarakat tani dan nelayan. Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya sektor pertanian dan kelautan sebagai fondasi perekonomian dan ketahanan pangan di Benua Etam.

Gubernur Rudy mengakhiri sambutannya dengan optimisme bahwa melalui kerja bersama dan regulasi yang tepat, Kaltim akan mampu mewujudkan visi pembangunan daerah yang mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan.(*adv/dprdkaltim)