kaltimkece.id Jalan berlubang di sepanjang desa terpencil, sinyal telepon yang hilang saat hujan deras, dan anak-anak yang berjalan berkilometer menuju sekolah. Itu hanyalah secuil tantangan yang dihadapi masyarakat Kaltim. Kini, dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN), semua mata tertuju pada provinsi ini. Terutama kabupaten dan kota penyangganya, untuk mempercepat perubahan. Namun, pertanyaan besar muncul, Apakah Kalimantan Timur benar-benar siap mengemban tanggung jawab ini?
Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Samsun, menggarisbawahi pentingnya kesiapan infrastruktur dasar demi mewujudkan peran besar tersebut. Menurutnya, keberadaan IKN membutuhkan percepatan signifikan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Mulai dari akses jalan hingga jaringan telekomunikasi.
"Tentu dibutuhkan gerak cepat di berbagai hal. Sehingga kebutuhan infrastruktur dasar seperti jalan, pendidikan, kesehatan, dan telekomunikasi harus terpenuhi," ujar Samsun.
Sebagai legislator dari daerah pemilihan Kukar, Samsun menilai langkah serius Pemprov Kaltim dalam membenahi infrastruktur adalah kunci untuk menyambut era baru. Ia menekankan, tanpa perbaikan yang menyentuh kebutuhan mendasar, visi besar IKN hanya akan menjadi bayangan semata.
"Perbaikan fasilitas dasar, seperti jalan, jembatan, listrik, dan akses internet harus menjadi prioritas utama. Agar masyarakat Kaltim siap menjalankan perannya sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia," tegasnya.
Samsun juga menyoroti pentingnya transformasi ekonomi sebagai pendamping dari pembangunan infrastruktur. Ia mendorong peralihan dari ketergantungan pada sektor tambang ke ekonomi yang berkelanjutan. Seperti pengembangan sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
"Ekonomi berbasis lingkungan yang berkelanjutan adalah masa depan kita. Sektor pertanian dan pariwisata, misalnya, tidak hanya ramah lingkungan. Tetapi juga dapat menjadi fondasi kuat untuk masyarakat lokal," tambahnya.
Namun, tantangan terbesar tetaplah menjangkau wilayah-wilayah 3T (terpencil, terluar, dan tertinggal). Samsun menekankan pentingnya perencanaan masif dan terstruktur agar infrastruktur dasar dapat menjangkau seluruh pelosok Kaltim.
"Kesiapan infrastruktur bukan hanya tentang menyambut IKN, tetapi juga tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Ini adalah janji perubahan yang harus diwujudkan, bukan sekadar mimpi di atas kertas," tutup Samsun dengan penuh keyakinan.
Dengan tantangan besar yang menghadang, masyarakat Kaltim berharap, suara seperti Samsun mampu menjadi pemicu perubahan nyata di tanah Borneo ini.(*adv/dprdkaltim)