kaltimkece.id Setelah sempat terhenti selama beberapa waktu, pembangunan Jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ) di Kecamatan Melak, Kutai Barat, kembali menunjukkan titik terang. Dalam rapat koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Bupati terpilih, Edwin, menyatakan komitmennya untuk melanjutkan mega proyek strategis tersebut pada 2025 ini.
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Abdul Rahman Agus, menyambut baik sinyal positif tersebut. Ia menyatakan bahwa pembangunan Jembatan ATJ dan jalan penghubung antara Kutai Barat dan Mahakam Ulu merupakan kebutuhan mendesak bagi masyarakat di dua kabupaten tersebut. Menurutnya, infrastruktur itu bukan hanya sarana fisik, tetapi juga fondasi utama bagi pergerakan ekonomi dan akses layanan dasar masyarakat.
"Jembatan dan jalan penghubung ini adalah nadi kehidupan warga. Tidak hanya mempercepat mobilitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi, memperlancar akses pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik lainnya," ujar Agus pada Senin, 5 Mei 2025.
Agus menambahkan bahwa selama ini, banyak keluhan masyarakat mengenai lambannya pembangunan jalan dan jembatan yang menjadi jalur utama penghubung antarkabupaten tersebut. Kondisi jalan yang rusak parah dan terbatasnya akses kendaraan telah lama menjadi beban bagi masyarakat pedalaman.
"Sudah dibahas dengan Pak Bupati Edwin, Insya Allah tahun ini mulai dibangun. Kami di DPRD Kaltim akan terus mengawal agar komitmen itu tidak hanya menjadi janji, tapi benar-benar direalisasikan di lapangan," ungkap Agus.
Lebih lanjut, Agus menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan Pemerintah Provinsi Kaltim. Ia mengapresiasi langkah Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud, yang telah menunjukkan perhatian besar terhadap pembangunan wilayah pedalaman, termasuk Kubar dan Mahulu, dengan menjadikan proyek infrastruktur sebagai prioritas.
"Dari sisi legislatif, kami terus mendorong dan mengingatkan agar proyek-proyek strategis di wilayah terpencil tidak lagi dianaktirikan. Kubar dan Mahulu punya potensi besar, tapi perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai," jelas Agus.
Agus berharap pembangunan Jembatan ATJ dan jalan penghubung dapat dimulai dalam waktu dekat dan tidak kembali tertunda karena persoalan teknis atau administratif.
"Masyarakat sudah terlalu lama menunggu. Sekarang saatnya pemerintah hadir dan menjawab kebutuhan mereka," pungkas Agus.(*adv/dprdkaltim)