kaltimkece.id Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sangkulirang di Kutai Timur mencatatkan tonggak baru dalam pelayanan kesehatan daerah. Layanan terbaru yang mereka perkenalkan adalah alat operasi mata tanpa jahitan (Phacoemulsification), perangkat USG 4 dimensi, serta ruang CSSD (Central Sterile Supply Department) yang akan memperkuat sistem sterilisasi rumah sakit.
Peresmian layanan terbaru itu diresmikan Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, dan disaksikan anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Agusriansyah Ridwan, serta jajaran pejabat daerah, tenaga medis, dan masyarakat pada Selasa, 6 Mei 2025.
Agusriansyah Ridwan mengungkapkan rasa syukurnya atas terobosan ini. Ia menyebut kehadiran alat operasi mata tanpa jahitan (phacoemulsification) akan sangat membantu masyarakat. Alat ini untuk mengatasi gangguan penglihatan akibat katarak maupun cedera mata, tanpa harus menjalani prosedur konvensional yang lebih invasif.
"Alhamdulillah hari ini kita menyaksikan langsung peresmian alat operasi mata tanpa jahitan. Teknologi ini sangat canggih, minim risiko, dan mempercepat proses pemulihan," ucap pria kelahiran Samarinda, 25 Agustus 1975.
Teknologi alat operasi mata tanpa jahitan menggunakan gelombang ultrasonik untuk memecah katarak sebelum disedot keluar, tanpa perlu membuat sayatan besar atau jahitan. Alat tersebut sangat ideal untuk rumah sakit yang ingin meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pasien.
Selain alat bedah mata, RSUD Sangkulirang juga meluncurkan layanan USG 4 dimensi, teknologi yang mampu memberikan gambaran janin secara lebih jelas dan real-time. Ini akan memperkuat pelayanan obstetri dan kandungan di wilayah Kutim yang sebelumnya terbatas.
Sementara itu, peresmian Ruang CSSD (Central Sterile Supply Department) menandai peningkatan standar operasional rumah sakit, khususnya dalam pengolahan alat-alat medis secara higienis dan terstandarisasi.
"Ini bukan hanya soal alat, tetapi tentang kesiapan sistem layanan yang semakin komprehensif dan profesional," lanjut Agusriansyah.(*adv/dprdkaltim)