kaltimkece.id Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) menyoroti keberadaan antrean kendaraan yang panjang di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Tenggarong, yang diduga disertai dengan kelangkaan bahan bakar di Kukar. Hal ini dianggap sebagai masalah serius karena dapat berdampak luas pada kegiatan sehari-hari masyarakat.
Abdul Rasid berharap agar masalah ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Pertamina. Tujuannya adalah untuk memastikan tidak terjadi kelangkaan bahan bakar di tengah masyarakat.
"Kita tidak ingin situasi ini berlanjut, dan mengganggu perekonomian masyarakat," ungkap Abdul Rasid belum lama ini.
Hal ini dapat menghambat mobilitas barang dan jasa, serta pergerakan manusia, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kenaikan harga sembako di pasar. Rasid menekankan bahwa situasi ini dapat menjadi lebih buruk jika berlangsung dalam jangka waktu lama, terutama di daerah hulu Kukar yang berjarak cukup jauh dari pusat kabupaten.
"Kenaikan harga sembako akan sulit untuk diturunkan. Oleh karena itu, permasalahan ini harus diatasi dan ditanggapi dengan serius," ujar Rasid.
Ia juga menerima informasi bahwa dalam beberapa hari terakhir, antrean kendaraan di SPBU di Tenggarong tampak sangat panjang. Mayoritas antrean terjadi pada pengisian BBM jenis Pertalite, yang masih mendapatkan subsidi dari pemerintah.(*adv/dprdkukar)