kaltimkece.id Bank sampah yang dikelola Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dilaporkan belum berjalan maksimal. Padahal, bila bank sampah dikelola dengan baik, hasilnya bisa menambah penghasilan asli daerah alias PAD. Keberadaan sampah pun bisa diminimalisasi. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi ll DPRD Kukar, Sopan Sopian.
“Selama ini, bank sampah belum maksimal dikelola. Hanya pihak swasta yang memanfaatkannya,” kata dia kepada kaltimkece.id, Kamis, 20 Oktober 2022.
Memang, Sopan mengakui, tidak mudah menjadikan barang bekas, terutama sampah plastik, memiliki nilai ekonomi. Dibutuhkan orang-orang kreatif yang mengelolanya. Meski demikian, tidak mudah bukan berarti tidak bisa. Ia pun mendesak pemkab dapat melakukannya.
“Pemerintah harus memikirkan itu mulai sekarang. Kalau tidak, bisa menjadi masalah bagi pemerintah, masyarakat, dan lingkungan kita pada masa yang akan datang,” ucapnya.
Agar pengelolaan sampah semakin maksimal, ia menganjurkan, pemkab membentuk perusahaan daerah yang khusus menangani sampah. “Bank sampah yang dikelola perusda harus bisa meng-cover sampah plastik dari kecamatan hingga desa. Bisa juga melakukan kerja sama dengan bumdesa (badan usaha milik desa),” imbuhnya. (*)