kaltimkece.id 28 September setiap tahunnya diperingati hari jadi Kota Tenggarong. Tahun ini ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berjuluk Kota Raja memperingati hari jadinya yang ke-237. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar melaksanakan rapat paripurna untuk memperingati ulang tahun Tenggarong. Rapat paripurna juga dihadiri Bupati Kukar Edi Damansyah.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid menceritakan sejarah Tenggarong. Kota Raja didirikan pada tanggal 28 September 1782 oleh Sultan Kutai Kartanegara ke-15, Aji Muhammad Muslihuddin, yang dikenal pula dengan nama Aji Imbut. Daerah yang dulunya bernama Tepian Pandan diubah oleh Sultan Kutai menjadi Tangga Arung yang berarti rumah raja. Pada perkembangannya, Tangga Arung lebih dikenal dengan sebutan Tenggarong hingga saat ini.
Menurut Ketua DPRD yang dilantik pada 26 September 2019 ini, penting untuk mengingat dan mengetahui sejarah. Karena berdirinya Kota Tenggarong sampai saat ini tidak terlepas dari sejarah dan para pendahulunya.
Abdul Rasid memiliki harapan tersendiri untuk Kota Raja. Dia menyampaikan untuk meningkatkan rasa cinta kepada daerah. Selain itu, dia juga menyampaikan untuk saling bahu-membahu dalam membangun kehidupan di daerah. "Harapan lainnya semoga Kota Tenggarong dan Kukar memiliki masyarakat yang sejahteradan menjadi kota yang aman. Karena dua itu yang terpenting," tuturnya.
Selain memperhatikan sejarah, rapat memperingati Hut Kota Tenggarong tersebut diisi dengan tajuk kebudayaan yang kental. Banyak lagu-lagu Kutai yang dinyanyikan. Diantaranya, lagu berjudul Burung Pipit, Danau Semarang, Belimbing Buah Kertongan, dan masih banyak lagi. (*)