kaltimkece.id Diskusi publik yang digagas Badan Eksekutif Mahasiswa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kutai Kartanegara (BEM FKIP Unikarta) dihelat pada Senin, 7 Oktober 2019 di Pendopo Bupati Kukar, Tenggarong. Dari beberapa narasumber yang dihadirkan, salah seorang di antaranya datang dari legislator DPRD Kukar.
Legislator yang dimaksud adalah Sopan Sopian dari komisi II DPRD Kukar. Dalam diskusi tersebut, Sopian berusaha membuka wawasan siswa dan mahasiswa yang hadir sore itu. Pria yang pernah menjabat kepala Desa Muara Muntai Ulu itu menyebut, di dunia pendidikan perlu keseimbangan antara hal ideal dan realita. Terlebih di Kukar.
Menurutnya, pendidikan yang ideal dengan Kukar adalah yang sesuai dengan karakteristik daerah. "Salah satu karakteristik Kukar itu kebudayaannya. Pendidikan apabila memiliki ketersinggungan dengan kebudayaan, maka kita akan memiliki rasa kepemilikan atas Kukar," ungkapnya. Dia meneruskan, muatan lokal adalah hal yang ideal dan realistis diterapkan di Kukar. Misal bahasa Kutai dan seni budayanya. Dalam realisasinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar sudah memberikan perhatian yang besar pada kurikulum muatan lokal. Sudah dimasukkan kearifan lokal dalam mata pelajaran muatan lokal. Memasukkan kesenian lokal dalam mata pelajaran Kesenian.
"Semoga pendidikan di Kukar semakin dekat dengan realita yang kita harapkan," sebutnya di akhir diskusi.
Dia mengutip perkataan Presiden Ir Soekarno. "Beri aku sepuluh pemuda maka akan kuguncang dunia, semoga kita bisa mewarisi semangat pejuang kemerdekaan dalam memperjuangkan pendidikan di Kukar," tutupnya. (*)