kaltimkece.id Musibah kebakaran bisa terjadi di mana saja. Kala musibah telah terjadi, peralatan pemadam kebakaran mesti disiapkan agar bisa menanggulangi si jago merah.
Nah, bicara soal amukan si jago merah, anggota DPRD Kukar Rendi Solihin beberapa waktu lalu menerima aspirasi warga Kecamatan Samboja terkait alat pemadam api terapung. Politikus Golkar itu menuturkan, permukiman di Samboja tak hanya berada di kawasan daratan. Ada pula di daerah pesisir hingga menjorok ke perairan. "Salah satunya Kuala Samboja," ujarnya. Saat ini, lanjut Rendi, peralatan pemadam kebakaran di Kecamatan Samboja mengandalkan mobil pemadam kebakaran. Berupa truk tangki pemadam.
Permasalahannya, untuk wilayah-wilayah tertentu di pesisir, truk tangki pemadam dengan tonase yang cukup berat tidak bisa mengakses rumah warga bila musibah kebakaran terjadi. Sebab, di beberapa wilayah pesisir Samboja akses sempit plus rumah yang cukup padat. "Hingga kini memang belum terjadi kebakaran di kawasan pesisir terutama di perkampungan dekat perairan," ujarnya. Namun menurut legislator termuda di DPRD Kukar periode 2019-2024 itu, ada baiknya sudah mempersiapkan peralatan pencegahan.
Rendi mengatakan, dia bakal mengawal aspirasi warga Samboja terkait peralatan pemadam kebakaran terapung tersebut. Terlebih di beberapa kawasan Kukar wilayah hulu hal seperti itu telah diaplikasikan. "Terutama di wilayah yang berada di atas perairan, mereka diberi bantuan mesin pompa untuk memadamkan api bila musibah kebakaran terjadi," ujarnya. Rendi melihat, sistem tersebut bisa diaplikasikan di wilayan Samboja. Mengingat karakteristik daerah yang sama. Yakni berada di dekat perairan, daerah padat penduduk, serta rumah-rumah terbuat dari bahan yang mudah terbakar. (*)