kaltimkece.id Masa reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kutai Kartanegara (DPRD Kukar) dimula Jumat, 18 Oktober 2019. 45 anggota dewan menyambangi daerah pemilihan untuk menemui para konstituen.
Salah seorang di antaranya adalah anggota Komisi II DPRD Kukar Sopan Sopian. Kepada kaltimkece.id, Sopian menuturkan untuk reses pertama kala menjadi anggota dewan tersebut dia akan menyambangi Desa Kota Bangun Ulu. "Rencananya saya akan ke sana pada Sabtu, 19 Oktober 2019," ujarnya.
Desa Kota Bangun Ulu, lanjut dia, adalah pintu masuk ke Kecamatan Kota Bangun. Di desa ini, ada dua hal yang menjadi perhatiannya. Pertama, tempat pembuangan sampah di pintu masuk desa. Tidak etis, menurut dia, bila saat masuk ke Kecamatan Kota Bangun disuguhi pembuangan sampah. "Seolah-olah disambut tumpukan sampah," terangnya. Makanya dia merasa perlu mencarikan solusi untuk hal tersebut.
Hal kedua yang jadi perhatiannya, dia mendapat informasi ada tanah longsor. Disebutkan, lokasi tersebut belum juga dapat perhatian Pemkab Kukar. Longsor di RT 14 Desa Kota Bangun Ulu, belum ada kelanjutan pembangunan jalan. Politikus Gerindra itu menyebut, perlu pembangunan gorong-gorong besar agar resapan air bisa mengalir langsung ke sungai. "Resapan air yang tidak punya aliran ini menjadi salah satu penyebab longsor di desa ini," kata Sopian. Dia melanjutkan, di Desa Kota Bangun Ulu juga memiliki potensi pertanian. Terdapat lahan yang luas. Namun masih minim irigasi dan parit yang mumpuni. Pemisahan parit dan sistem irigasi dibuat agar lahan pertanian tak banjir saat hujan.
Selain itu, ada dua desa lain yang menjadi lokasi reses Sopian. Dua desa yang dimaksud adalah Desa Muara Muntai Ulu dan Desa Pulau Harapan. Tiga desa tersebut menjadi pilihan mantan kepala Desa Muara Muntai Ulu karena ada perhatian khusus. "Bukan berarti saya tak memperhatikan desa lain. Di tiga desa tadi ada beberapa hal darurat," ujarnya. Hal darurat tersebut memerlukan perhatian khusus. (*)