kaltimkece.id Wisata Pulau Kumala diharapkan dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah alias PAD Kutai Kartanegara. Wakil rakyat pun mendukung fasilitas penunjang pariwisata di Tenggarong itu ditingkatkan. Pengelolaan yang baik diyakini dapat meningkatkan pengunjung.
Selasa, 13 September 2022, Komisi II mengadakan Rapat Dengar Pendapat bersama pejabat Dinas Pariwisata di kantor DPRD Kukar. Rapat yang dipimpin Ketua Komisi II DPRD Kukar, Sopan Sopian, ini membahas mengenai potensi yang ada di sejumlah pariwisata di Kukar, terutama Pulau Kumala. Turut hadir anggota Komisi II lainnya, Firnadi Ikhsan, Betaria Magdalena, dan Ria Handayani.
“Dari rapat ini, kami ingin menggali potensi pariwisata, khususnya Pulau Kumala, agar bisa menambah PAD Kukar,” jelas Sopan Sopian kepada kaltimkece.id.
Pulau Kumala sempat ditutup saat kasus Covid-19 meningkat pada 2020. Dua tahun kemudian, 1 September 2022, Pemkab Kukar kembali membuka pariwisata tersebut. Beberapa wahana permainan yang rusak pun telah diperbaiki. Akan tetapi, masih ada wahana yang masih rusak.
Sopan Sopian berharap, pemerintah segera memperbaiki dan melengkapi kekurangan Pulau Kumala. Jika pariwisata ini memiliki fasilitas yang baik, ia optimistis, Pulau Kumala dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk menambah kas Kukar. “Mengingat, masih ada beberapa potensi yang bisa dikembangkan di pulau tersebut,” ujarnya.
Ditemui kaltimkece.id di lokasi berbeda, Kepala Bidang Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata Kukar, Muhammad Ridha Fatrianta, memastikan, kekurangan Pulau Kumala segera dilengkapi. “Kami perbaiki semua fasilitas secara bergantian,” katanya.
Dia pun membenarkan, sejumlah wahana permainan yang rusak di Pulau Kumala telah diperbaiki dan beroperasi. Jaringan listrik dan air bersih pun telah masuk. Dinas Pariwisata Kukar bahkan sempat menggratiskan permainan komedi putar selama dua hari pada hari pertama dibuka. “Ini sebagai uji coba dan menarik perhatian wisatawan agar mau datang,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Dinas Pariwisata Kukar akan mengajak sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk berjualan di Pulau Kumala. Beberapa di antaranya pedagang suvenir dan kuliner. Ini dilakukan untuk menambah daya tarik pulau tersebut. Ridha Fatrianta mengatakan, semua ini dilakukan untuk menjadikan Pulau Kumala sebagai wisata favorit di Kukar.
“Kami juga berharap, pengoperasian Pulau Kumala dapat menambah PAD Kukar. Apalagi, Kukar terkenal sebagai kota pariwisata,” pungkasnya. (*)