kaltimkece.id Menjelang pemilihan umum anggota legislatif, calon presiden dan wakil presiden, 17 April mendatang. Agenda Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kutai Timur meningkat. Alhasil kebutuhan sumber daya manusia menjadi kebutuhan. Pasalnya, pegawai KPU yang sebelumnya 15 orang, sekarang hanya tersisa 13. Lantaran mutasi ke Balikpapan dan meninggal dunia.
“Sedangkan ASN hanya tiga orang yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris, Kabag Data dan Kabag Umum. Sementara, honorer sebanyak 16 orang, terdiri dari 11 TK2D Kutim dan 5 honorer APBN,” ungkap Sekretaris KPU Kutim, Jumeah.
Menurut Jumeah, kompleksnya tahapan Pemilu dan dilaksanakan secara serentak tahun ini menjadi beban dan tantangan tersendiri. Berkaitan dengan kesibukan dimaksud, dia berharap paling tidak ada tambahan tenaga. Terutama yang cakap menggunakan komputer. Sebab, dengan adanya sistem informasi logistik dan distribusi pemilu atau silog, tentunya menuntut semua pekerjaan berbasis online.
“Mengacu pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) tahun 2018 lalu, staf Sekretariat KPU Kutim lebih dari 40 orang. Untuk itu idealnya, pada pemilihan serentak tahun ini minimal sama atau lebih,” sebut Jumeah.
Lebih jauh Ia mengatakan, hampir seluruh bagian di KPU, dari logistik, data, maupun sosialisasi, selalu di back up oleh tim Sekeretariat. Serta memfasilitasi tahapan yang dilakukan oleh tiap komisioner, baik dari segi pelaksanaanya hingga anggarannya. (pariwara/hms15)