kaltimkece.id Bakti sosial berupa pelayanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis yang diprakarsai Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Kutai Timur (Kutim), selama dua hari 13 - 14 Oktober 2018 di Puskemas Kecamatan Muara Wahau, berjalan lancar. Antusiasme masyarakat di tiga Kecamatan, yakni Muara Wahau, Kongbeng, dan Telen cukup tinggi.
"Dari kami (petugas medis) merasa bersyukur dan senang bisa melayani warga yang ada di Kecamatan. Karena jarang sekali dokter spesialis bisa turun langsung kelapangan, memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di pedalaman," kata Ketua IDI Cabang Kutim dr Agung Wiratmoko, Sp.OG.
Agung menilai, masyarakat yang telah dilayani selama dua hari berturut-turut, cukup puas dengan pelayanan yang diberikan. Hal ini, dibuktikan ada 876 orang yang ditangani para dokter spesialis. Terdiri 155 pasien dari dokter spesialis kandungan, 40 pasien dari sepesialis anak, 49 pasien dari dokter spesialis bedah dan ditindak lansung untuk bedah ( operasi minor ) sebanyak 26 pasien dengan diagnosa terbanyak lipoma. 102 orang, merupakan pasien dari dokter spesialis penyakit dalam, 76 orang pasien dari dokter spesialis saraf, 85 orang pasien dari dokter spesialis kelamin dan kulit, 61 orang pasien dari dokter spesialis paru, 75 orang pasien dari spesialis THT dan 67 orang pasien dari dokter umum.
"Kegiatan seperti ini akan kami (IDI Kutim) agendakan lagi tahun depan. Di zona Kecamatan Muara Bengkal , Long Masengat , Busang dan Muara Ancalong,” kata Agung. Selain itu, pada 16 Oktober 2018 IDI Kutim juga akan menggelar donor darah, dalam rangka peduli gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala. “Karena korban gempa di sana memerlukan banyak darah untuk transfusi. Selain itu, kami juga akan laksanakan simposium dan seminar."
Di hari kedua bakti sosial, memanfaatkan sela waktu saat warga sedang antri pelayanan kesehatan, IDI memberikan penyuluhan kesehatan kepada warga tentang infeksi telinga yang dipaparkan oleh dr Matius, Sp, THT dan IVA test untuk deteksi dini kanker leher rahim yang disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kutim, dr Yuwana Sri Kurniawati. (pariwara/hms15)