kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten Mahulu terus mempersiapkan pembangunan Bandara Ujoh Bilang. Pada 2024, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ditugaskan membangun airstrip atau landasan pacu di bandara yang terletak di ibu kota kabupaten Mahulu ini.
"Kami membangun runway Bandara Ujoh Bilang sepanjang 750 meter dengan lebar 23 meter," kata Didik Subagja kepada media ini, November 2024.
Pekerjaan membangun bandara di pusat ibu kota Mahulu ini terbilang berat. Harus membangun dari nol. Ada tiga jenis pekerjaan dan struktur. Pertama, pekerjaan penyiapan lahan mulai pekerjaan pembersihan, pembentukan, galian, sampai timbunan material.
Pekerjaan kedua setelah lahan siap yakni pembangunan runway atau landasan pacu bandara. Diiringi pekerjaan pembangunan taxiway berukuran 89,5 meter dan 15 meter, fillet taxiway seluas 145 meter persegi, serta apron dengan ukuran 62 meter x 70 meter. Pekerjaan ketiga adalah konstruksi landasan.
Dari informasi yang Didik terima per 10 November 2024, progres pengerjaan airstrip Bandara Ujoh Bilang mencapai 73,17 persen. Sesuai kontrak, pekerjaan ditarget akhir Desember 2024.
"Kami berharap selesai tepat waktu. Saat ini belum ada masalah. Semua on the track," katanya.
Perjuangan mewujudkan pembangunan Bandara Ujoh Bilang telah bergulir sejak 2016. Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, tak kenal lelah menggalang dukungan dari Pemprov Kaltim, legislator di Gedung Senayan, Jakarta, hingga Kementerian Perhubungan.
Upaya ini sebagai bagian meningkatkan aksesibilitas dari dan menuju kabupaten termuda di Kaltim ini. Bandara Ujoh Bilang didesain sebagai bandara pengumpan ke bandara lain di Kaltim, seperti Bandara APT Pranoto di Samarinda, Bandara Sepinggan di Balikpapan, Bandara VVIP IKN, atau Bandara Melalan di Kutai Barat. Bandara Ujoh Bilang disebut sebagai wujud nyata keseriusan Pemkab dan DPRD Mahulu menghadirkan fasilitas yang dibutuhkan masyarakat Mahulu.
"Kehadiran bandara akan memudahkan aktivitas masyarakat, industri sawit, perkebunan, hingga pemerintahan. Di sini (Mahulu) juga banyak aset negara lainnya seperti gas alam yang perlu dukungan infrastruktur agar investor mau masuk," kata Bupati Bonifasius.(*adv/prokopimmahulu)