kaltimkece.id Alunan musik khas Dayak mulai terdengar di Dermaga Ujoh Bilang, Mahakam Ulu, Minggu sore, 7 Maret 2021. Pukulan gong turut mengiringi saat Bonifasius Belawan Geh dan Yohanes Avun kembali tiba di kabupaten tersebut. Kedatangan keduanya kali ini merupakan yang pertama setelah resmi dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Mahakam Ulu di Kantor Gubernur Kaltim, sembilan hari sebelumnya.
Perlahan rombongan Bonifasius memasuki permukiman warga dan berhenti sesaat tepat di bawah gapura dermaga. Seremoni dilanjutkan penyambutan adat yang disebut Napoq dalam bahasa Dayak atau upacara penyambutan tamu.
“Yang kami lihat itu ada berasnya, ada telur ayamnya. Ada juga parang dan bambu. Itu semua ada arti. Yang menurut adat kami, sebagian besar maknanya untuk membersihkan kotoran, ibaratnya penyakit. Sehingga yang kami terima di sini dalam keadaan sehat dan bersih,” kata Balan Tingai, perwakilan Dewan Adat Mahakam Ulu yang melangsungkan prosesi pada saat itu.
Setelah prosesi Napoq, seketika pria dengan pakaian adat khas Dayak lengkap berdiri tepat di depan kepala daerah Mahakam Ulu 2021—2024. Dia adalah Domiaus Agau, pria 27 tahun dari suku Dayak Bahau. Mendapatkan tugas dari Dewan Adat Mahakam Ulu mengiringi Bupati dan Wakil Bupati menuju Balai Adat Ujoh Bilang.
Kepada media ini, Domiaus Agau mengungkapkan rasa senangnya. Tidak menyangka antusias masyarakat cukup tinggi. Dia bangga mengingat tarian yang dibawakannya merupakan andalan sejak memutuskan belajar menari pada 2012 silam.
Sementara Domiaus Agau Domiaus Agau masih membawakan tarian Karaang Hivaan Lakin di depan rombongan, perlahan warga memberikan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati. Balai Adat Ujoh Bilang Ujoh Bilang yang dituju masih beberapa meter. Sesekali pasangan kepala daerah tersebut juga melambaikan tangan dan merespons ucapan selamat yang dihaturkan warga.
Sesampainya di balai adat, berhentilah Domiaus mengiringi dan menari. Bonifasius Belawan Geh lalu membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer yang kemudian diikuti Yohanes Avun. Petugas kesehatan pun bergantian mengecek suhu tubuh keduanya. Protokol kesehatan dilakukan ketat sebelum memasuki ruang.
Di balai adat tersebut, keduanya kembali mengikuti prosesi adat. Kali ini merupakan prosesi adat Gemhing, ditandai dengan pemberian kalung serta gelang kepada Bupati dan Wakil Bupati. “Itu tanda kegembiraan kami. Hati nurani kami menyampaikan kepada mereka berdua supaya lebih giat, lebih semangat membangun daerah bersama masyarakat,” lanjut Balan Tingai kepada kaltimkece.id.
Ketua panitia acara penyambutan, Toni Imang, mengatakan bahwa proses penyambutan tersebut memang kerap dilakukan untuk menyambut Bupati dan Wakil Bupati setelah dilantik. “Dulu waktu periode pertama juga begitu. Itu suatu kebiasaan dan sudah menjadi kearifan lokal dari daerah sini,” kata pria yang juga Kepala Dinas Perhubungan Mahakam Ulu tersebut.
Dua hari sebelumnya, masyarakat juga gotong royong menyiapkan penyambutan. Mulai pemasangan baliho serta bersih-bersih daerah sekitar dilakukan masyarakat secara gotong royong. Sedangkan persiapan secara keseluruhan, telah dipersiapkan jauh hari sebelum pelantikan kepala daerah. Toni telah mendapatkan surat keputusan (SK) menjadi ketua penyambutan kepala daerah pada Januari 2021 lalu.
“Ini sebenarnya ungkapan kegembiraan masyarakat, terkait sudah dilantiknya Pak Bonifasius Belawan Geh selaku bupati dan Yohanes Avun sebagai wakil bupati periode 2021—2024. Jadi masyarakat dalam hal ini ingin juga menyambut kedatangan Beliau. Baik secara adat maupun secara kepemerintahan,” tandasnya. (*)
Editor: Bobby Lolowang