PARIWARA
Muatan Lokal Mahulu Dalam Kurikulum Merdeka
Kajian potensi muatan lokal di Mahulu saat ini sedang dikerjakan bersama tim dari Universitas Mulawarman.
Oleh Mika Suhendra
16 Juni 2023 08:43
·
1 menit baca.
Kegiatan FKPD dalam rangka menyukseskan Program Sekolah Penggerak di Kabupaten Mahakam Ulu pada Selasa, 13 Juni 2023 di Bappelitbangda Mahulu. FOTO: NALENDRO PRIAMBODO-KALTIMKECE.ID
kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mahulu sedang mengkaji muatan lokal masuk Kurikulum Merdeka. Identifikasi ini sebagai bagian pemetaan kearifan lokal agar nantinya bisa diajarkan di sekolah-sekolah. Harapannya, para peserta didik bisa ikut melestarikan kebudayaan yang sejalan dengan visi pembangunan Mahulu. “Pelajaran yang bermuatan lokal ini untuk mempertahankan budaya lokal. Juga kelak untuk menarik wisatawan untuk datang ke Kabupaten Mahulu,” tutur Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mahulu, Samson Batang kepada kaltimkece.id usai menghadiri Forum Pemangku Kepentingan Daerah (FKPD) dalam rangka menyukseskan Program Sekolah Penggerak di Kabupaten Mahakam Ulu, Selasa, 13 Juni 2023 di Bappelitbangda Mahulu. Disampaikan Samson, kajian potensi muatan lokal di Mahulu saat ini sedang dikerjakan bersama tim dari Universitas Mulawarman. Di jangka pendek, diharapkan muatan lokal ini menjadi panduan bagi guru dan peserta didik memetakan dan mendampingi minat dan bakat sejak dini. Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh juga sependapat. Menurutnya, kebebasan sekolah mengelola kurikulum mandiri dan memasukkan muatan lokal sejalan dengan kondisi riil setiap daerah. Kabupaten ini memiliki banyak produk kebudayaan khas Dayak yang relatif terjaga. Di antaranya, beragam tarian, seni ukir, rajut dan lain sebagainya. Ia menilai, langkah ini juga sebagai bagian mendorong para alumni memiliki kualitas berpikir maju dan berinovasi. Sejak awal, para pelajar yang memiliki minat bakat tertentu, terkhusus berkaitan dengan muatan lokal bisa didampingi secara benar. “Sehingga setelah menyelesaikan pendidikan mereka tidak mecari pekerjaan, tetapi justru yang menciptakan lapangan pekerjaan,” tutupnya.(adv/prokopimmahulu)
Editor : Nalendro Priambodo