kaltimkece.id Bupati dan Wakil Bupati Mahakam Ulu terus tancap gas mempercepat realisasi 10 program prioritas pembangunan. Satu per satu organisasi perangkat dinas terkait ia undang mempresentasikan peta jalan kegiatan sesuai visi misi kepala daerah periode 2021-2024. 3 prioritas kegiatan baru terus diramu. Urusan pariwisata, kesehatan dan ketahanan keluarga.
Bidang pariwisata dikoordinir langsung oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Mahulu. Sang kepala dinas, Kristina Tening diberi kesempatan mempresentasikan proyeksi pengembangan pariwisata Mahakam Ulu ke depan.
Dalam paparannya, Tening – sapaan karibnya menyampaikan dokumen masterplan pengembangan pariwisata Mahulu tengah disiapkan. Situs Batoq Tenevang di Kampung Long Melaham dia rencanakan akan dipercantik sebagai kawasan destinasi prioritas pariwisata kabupaten berjuluk Urip Kerimaan ini. Nantinya di sekitar lokasi itu akan dibuat 5 zona sentra pariwisata baru.
Zona pertama bernama Bata Cul yang terdiri dari museum, lamin, panggung budaya/hiburan, pusata ekonomi, teater etnik serta pusat oleh-oleh. Kedua, Bata Com. Meliputi taman bermain dan pusat olahraga. Ketiga, Bata Ga, terdiri dari situs penanda yang khas dan bungalow – semacam rumah penginapan.
Keempat, Bata Geto yang isinya instalasi pengolahan air limbah, terminal dan klonik.
Tening – sapaan karibnya menyampaikan, ada zona kelima yang disebut Bata Mace atau pusat perekonomian. Kawasan ini diperuntukan sebagai kegiatan ekspo, kuliner dan mini market serta tempat hiburan atau kesenian. Lokasinya berada di Bata Cul.
“Di dalamnya ada museum, lamin yang punya motif sesuai dengan etnik. Karena visi kita mengembangkan pariwisata yang memiliki roh kearifan lokal masing-masing,” tutur Tening mempresentasikan dalam rapat yang berlangsung di ruang pertemuan Badan Penelitian Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Mahulu, pertengahan bulan Juni lalu.
Bupati Bonifasius memberi masukan tambahan. Ia meminta Disparpora Mahulu juga memperhatikan pembangunan dermaga yang terhubung langsung dengan pusat wisata. Selain itu, harus disiapkan saran rumah ibadah, alun-alun, tempat pertunjukan budaya dan wahana permainan anak. Termasuk, kawasan niaga yang harus mampu mengakomodasi pengrajin produknya.
“Karena biasanya kita berwisata ke mana saja kita beli oleh-oleh untuk kenang-kenanganan dan juga perlu adanya wisata kuliner,” saran bupati. “Ke depan akan kita koordinasikan dengan teman-teman Universitas Udayana terkait detail engineering design,” tandas Kadisparpora.
Persiapkan Rumah Sakit Pratama GSM Naik Kelas
Bergeser ke sektor kesehatan. Orang nomor satu di Pemkab Mahulu ini meminta segera ditingkatkan status Rumah Sakit Pratama Gerbang Sehat Mahulu (GSM) menjadi tipe D Umum.
“Kita harus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan agar dampaknya masyarakat kita sehat, layanan kepada masyarakat terjamin, berkualitas dengan sarana dan prasarana yang lengkap,” ucap Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh.
Bupati yang menjabat di periode kedua ini menambahkan, peningkatan status rumah sakit berdampak besar pada meningkatnya standar pelayanan kesehatan bagi masyarakat di kabupaten termuda di Kaltim ini.
Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun memberikan saran tambahan terkait upaya menaikan status Rumah Sakit GSM. Diantaranya, memulai kesiapan lahan, tenaga kerja maupun ruang fasilitas kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), drg Agustinus Teguh Santoso berkomitmen menindaklanjuti program ini. Dalam waktu dekat jajarannya segera mengumpulkan jajaran manajemen rumah sakit meninjau kondisi riil di lapangan. Hasilnya kemudian disiapkan dan diusulkan agar dianggarkan di APBD-P.
Sejauh ini Teguh menyampaikan salah satu kendala peningkatan status rumah sakit adalah keterbatasan 2 minimal dokter spesialis dasar seperti dokter bedah, serta anak dan kandungan. Sejauh ini, sambung Rumah Sakit GSM hanya memiliki satu dokter spesialis bedah. Itu pun masa dokter tersebut habis kontrak Juni mendatang.
Meski demikian, Pemkab Mahulu tak berpangku tangan. Berbagai cara diupayakan.
Namun, pihaknya telah mengupayakan hal tersebut lewat kerja sama dengan lembaga pendidikan. Selain itu, kerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk penempatan dokter spesialis di Mahulu turut dilakukan.
Adapun kerja sama terbaru dilakukan Pemkab Mahulu untuk mendatangkan dokter spesialis ialah bersama Universitas Brawijaya Malang. Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, melakukan kunjungan serta kerja sama dengan kedua belah pihak di bidang kesehatan pada pertengahan April 2021 lalu.
Direktur Rumah Sakit GSM, Angela Permara Tubuq memberi penjelasan tambahan. Untuk meningkatkan status rumah sakit dari tipe pratama menjadi rumah sakit tipe D, harus melalui beberapa tahap. Di antaranya ketersediaan ruang rawat inap kamar tidur pasien. Selanjutnya ketersediaan minimal dua dokter spesialis dasar seperti dokter bedah, serta anak dan kandungan.
"Ruang rawat inap pasien yang ada saat ini masih di bawah 50 kasur. Jadi masih perlu tambahan lagi," ucapnya terpisah kepada kaltimkece.id Selasa, 27 April 2021 lalu.
Rencana penambahan kamar tidur tersebut akan dilakukan pada 2021 ini melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat.
Paket Jaring Pengaman Sosial
Salah satunya program Ketahanan Keluarga yang terus dimatangkan tahun 2021 ini. Program ini diproyeksikan memberikan bantuan Rp 3-6 juta per kepala keluarga tak mampu setiap tahunnya.
Agar program yang baru dimulai di periode kedua masa jabatanya mulus berjalan, bupati bersama wakilnya secara intensif terus berkoordinasi dengan berbagai dinas terkait. Terutama, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2PA) Mahulu yang nantinya ditunjuk menjalankan program ini.
Dalam rapat intensif yang digelar pekan lalu, bupati meminta Dinsos P2PA Mahulu memperkuat basis data penerima bantuan. Hal ini penting mengingat ada berbagai stimulus bantuan yang dikucurkan ke kalangan rentan di Mahulu.
Sebagai contoh bantuan Covid-19, bantuan untuk lansia, penyandang disabilitas, janda/duda tidak produktif dan penderita penyakit kronis berat. Orang nomor satu di Pemkab Mahulu ini meminta Dinsos P2PA Mahulu benar-benar merancang detail konsep, kriteria penerima sampai teknis penyaluran berbagai bantuan termasuk Ketahanan Keluarga.
“Khusus untuk program ketahanan keluarga saya minta Dinas Sosial melakukan pendataan ulang di lapangan,” tegas bupati.
Sementara, untuk bantuan lansia, bupati menyarankan perlu evaluasi kekurangan dari tahun sebelumnya agar semakin kuat di tahun mendatang. Bahkan, jika memungkinkan bupati meminta diperkuat regulasinya. Hal serupa juga berlaku untuk bantuan penyandang disabilitas, janda atau dudu produktif serta penyakit kronis berat.
“Setiap kegiatan yang menggunakan anggaran negara harus ada alasan yang kuat dari sisi hukumnya,” tegas bupati. “Ini janji ke masyarakat yang harus kita laksanakan,” tambah Wakil Bupati Yohanes Avun. (*)