kaltimkece.id Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh menargetkan pada 2024 seluruh ibu kota kecamatan di Mahakam Ulu sudah dialiri listrik 24 jam. Komitmen itu ia sampaikan usai mengikuti peresmian listrik PLN 24 jam di Kecamatan Long Hubung. Di kecamatan paling hilir Mahulu itu sudah ada 8 kampung yang mulai menikmati listrik 24 jam bertahap mulai 17 Agustus dan 5 September 2022.
“Kalau permukiman berada dalam satu barisan dengan kecamatan bisa dibangun jaringan operasional sehingga listrik bisa 24 jam juga,” ucap Bupati Bonifasius usai peresmian yang dipusatkan di Lamin Adat Long Hubung, Senin, 5 September 2022.
Dari lima ibu kota kecamatan di Mahulu, baru 2 ibu kota kecamatan dan sebagian kampung yang menikmati listrik PLN 24 jam. Yakni Kecamatan Long Bagun dan Long Hubung. Sementara, ibu kota Kecamatan Laham, Long Apari dan Long Pahangai baru menikmati listrik 12 jam.
Bupati Bonifasius menyadari pekerjaan itu tidaklah mudah. Oleh karena itu, sejak awal menjabat di periode pertama hingga kedua, ia rajin menyambangi PLN, Pemerintah Provinsi Kaltim hingga DPR di Jakarta. Langkah ini ditempuh agar elektrifikasi PLN cepat menyebar dari ibu kota kecamatan hingga 50 kampung di Mahulu.
“Listrik 24 jam di delapan kampung di Kecamatan Long Hubung ini merupakan salah satu hasilnya,” ungkapnya. “Termasuk jaringan listrik ke Long Pahangai di empat kampung dibangun tahun depan dan Kampung Batu Majang tahun depan progres sambungan rumah. Jaringan induk baru saja terbangun,” sambungnya.
Tak hanya itu, sepanjang dua periode kepemimpinannya, Bupati Bonifasius menyampaikan telah memberikan beragam dukungan kepada PLN agar semakin banyak warga kampung menikmati listrik PLN.
Dukungan ini untuk mengatasi keterbatasan anggaran dan panjangnya birokrasi elektrifikasi perkampungan di Mahulu yang dikenal memiliki medan yang sulit. Bupati memperkirakan total bantuan berupa penyediaan mesin pembangkit beserta jaringan kepada PLN sepanjang dua periode mencapai lebih dari Rp 100 miliar.
“Karena kita ingin listrik hadir di Mahulu,” harapnya.
General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah 6 Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra), Joice Lanny Wataina memberi penjelasan tambahan. Ia menyebut dari 50 kampung di Mahulu baru 22 kampung yang dialiri listrik PLN baik 12 maupun 24 jam. Masih menyisakan 28 kampung yang belum dialiri listrik PLN.
“Komitmen kami 28 kampung ini sampai 2024 sudah harus dialiri listrik semua,” ujar Joice usai mengikuti peresmian listrik PLN 24 jam di Kecamatan Long Hubung, Senin, 5 September 2022.
Untuk memenuhi komitmen tersebut, Joice mengungkapkan ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Tantangan utama berkaitan dengan kondisi geografis di Mahulu. Banyak perkampungan sukar diakses karena harus melewati medan berbukit dan hanya bisa dicapai melalaui sungai yang memiliki riam – istilah lokal jeram berarus ganas. Kondisi keterbatasan infrastruktur jalan darat menyulitkan pembangunan dan pengiriman material.
Tantangan semakin besar mengingat banyak perkampungan letaknya berjauhan dari ibu kota kecamatan. Kondisi ini menyulitkan pembangunan instalasi jaringan listrik dari pusat pembangkit yang rata-rata berada di ibu kota kecamatan. Di sisi lain, di beberapa kampung di Mahulu yang relatif sukar disambung instalasi tersebut, belum ada pembangkit listrik PLN. Akibatnya, warga harus menggunakan mesin pembangkit milik pribadi.
Oleh karena itu, PLN disampaikan Joice sedang mengkaji rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kampung-kampung yang sulit tersambung jaringan listrik di ibu kota kecamatan.
“Jadi, kami berupaya menghadirkan energi terbarukan non fosil. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami menghadirkan energi bersih,” ujar Joice yang sebelumnya menjabat Vice President Priority Account Executive Kawasan Industri dan Ekonomi Khusus pada Divisi Pelayanan Pelanggan Koorporat dan Institusi Besar Direktorat Niaga Manajemen Pelanggan PLN di kantor pusat tersebut.
Tantangan lain yang harus dihadapi yakni soal lahan. Dalam banyak kejadian umum di Indonesia, banyak pemilik tahan enggan lahannya dipancang tiang jaringan listrik. Untuk itu, ia berharap dukungan dari warga. “Ini untuk kemaslahatan kita bersama,” ujarnya.
Dengan seabrek tantangan sulit tersebut, PLN sambung Joice tetap berterima kasih atas dukungan Pemkab Mahulu yang terus berkomitmen membantu mempercepat elektrifikasi ke pelosok kampung. ia yakin dengan dukungan warga, Pemkab Mahulu bersama PLN, listrik yang selama ini didamba mayoritas warga di Bumi Urip Kerimaan segera hadir. Ini sesuai target dan mimpi PLN melistriki seluruh wilayah Indonesia.
“Tidak ada yang tidak bisa kalau kita kerjakan bersama,” tutupnya.