kaltimkece.id Suara lantang Letnan Dua Inf Besrin Simaremare memecah keheningan. Kepada Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh, pria berbadan tinggi tegap itu melaporkan upacara penurunan bendera merah putih memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 76 di Mahulu siap dilaksanakan. Bonifasius yang bertindak sebagai inspektur upacara segera memerintahkan laksanakan upacara.
Seturut itu, enam personel pasukan pengibar bendera (Paskibra) Mahulu kompak bergerak maju beriringan menuju tiang bendera di depan Lapangan Ujoh Bilang.
Sesampainya di depan tiang, komandan upacara kembali melantangkan suara memerintahkan semua peserta memberi hormat pada sang saka merah putih.
Diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, bendera yang sebelumnya berkibar itu perlahan diturunkan. Ketika lagu habis, bendera telah sampai di tangan Paskibra.
Setelahnya, Rissa Aprila Crystiani membawa bendera yang sudah dilipat di atas baki dan menyerahkan kepada inspektur upacara untuk disimpan.
Setelah berjalan mundur menuruni anak tangga podium, Rissa kembali ke formasi Paskibra. Keenam orang tersebut adalah siswa-siswi terpilih dan terbaik di Mahulu yang berasal dari SMAN 1 Long Bagun.
Selain Rissa ada Nicolas Rey Junio Bayo, Rizky Bintang Taruna Nayoan serta Fransiskus Roberto, Natalia Christi Silau, Rika Debriana Dau dan Yunika Yuliana Baun.
Penurunan bendera sukses dilakukan. Komandan upacara pun melaporkan kepada inspektur upacara bahwa penurunan sang merah putih telah dilaksanakan. Bonifasius pun memerintahkan kembali ke tempat. Paskibra itu pun segera balik kanan dan kembali ke tempat.
Setelahnya inspektur upacara juga memerintahkan pembubaran pasukan. Prosesi penurunan bendera merah putih memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 76 di Mahulu pun berakhir dengan sukses. Seluruh rangkaian melewati dan dijalani dengan protokol kesehatan ketat. Setiap undangan menjalani tes antigen dengan hasil negatif. Begitu juga menjalani disiplin prokes 6M.
Setelahnya, bupati dan wakil beserta jajaran organisasi perangkat daerah di Mahulu menyampaikan mengikuti proses pembubaran Paskibra Mahulu. Orang nomor satu dan dua di lingkungan Pemkab Mahulu ini pun memberi salam hormat kepada putra-putri terbaik Mahulu tersebut.
Mereka terlihat menyatukan kedua telapak tangan dengan ujung jari mengarah ke atas. Kemudian, membungkukkan tubuh sedikit hingga tangan mendekat ke dada. Salam yang akrab di tengah pandemi Covid-19.
Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh mengucapkan rasa bangganya kepada enam orang anggota paskibraka yang telah bekerja keras. Sehingga, upacara pengibaran dan penurunan Sang Merah Putih di Mahulu bisa berjalan dengan lancar. Mengingat dalam situasi pandemi Covid-19.
Bupati menyampaikan kekagumannya atas keberanian para anggota paskibraka yang telah mengambil langkah simbolik untuk meneruskan perjuangan para pahlawan.
“Adik-adik sekarang juga menjadi simbol bagi masyarakat Mahulu, untuk terus berjuang melawan pandemi Covid-19,” ungkap Boni kepada anggota Paskibra Mahulu.
Perumpamaan itu dirasa tak berlebihan. Mengingat rekam jejak mereka yang tetap melaksanakan protokol kesehatan dan pelatihan hingga sukses menjalankan tugas pada upacara sakral tahunan ini.
"Prestasi dan keberhasilan itu merupakan suatu kebanggaan bagi kami, dan seluruh masyarakat Mahulu, untuk terus semangat mengibarkan bendera Merah Putih secara harfiah dan sosiologis,” tutur Bonifasius dalam sambutannya.
Tak sampai di situ, Bupati Bonifasius juga berupaya membesarkan hati para paskibra. Sebab, mereka sudah menjadi mengukir sejarah yang membanggakan dalam kehidupan mereka kelak.
“Hal ini adalah satu bagian sejarah yang membanggakan bagi kehidupan saudara sekalian, karena mendapatkan tugas yang sangat mulia untuk mengibarkan bendera merah putih tepat pada tanggal 17 Agustus tahun 2021,” sambung Bonifasius.
Di akhir sambutannya, Bupati Mahulu juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-sebesarnya kepada para pihak yang turut membantu pelaksanaan HUT kemerdekaan ke-76 RI. Terkhusus kepada orang tua siswa yang telah memberi dorongan dan motivasi kepada anak-anaknya, sehingga bisa mengemban tugas sebagai anggota paskibra Mahulu.
Seluruh prosesi berakhir. Tamu undangan yang terbatas dan berjarak serta bebas dari Covid-19 karena telah melewati tes antigen tersebut berangsur-angsur meninggalkan lokasi upacara. Di lapangan Ujoh Bilang. (*)