kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu terus berupaya menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN), salah satunya dengan menjaga kelancaran suplai logistik guna menghindari panic buying. Di sisi lain, Pemkab Mahulu didorong untuk berinovasi mengatasi hambatan distribusi logistik ke perkampungan di hulu Sungai Mahakam yang dikenal memiliki belasan jeram ganas.
Sebagai gambaran, mayoritas suplai logistik ke seluruh kampung di Mahulu dikirimkan melalui kapal barang menyusuri Sungai Mahakam. Khusus untuk dua kecamatan di hulu sungai, yakni Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari, hanya bisa diangkut menggunakan kapal khusus karena melewati belasan jeram ganas. Biaya pengiriman dipastikan semakin besar.
Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun, hadir pada High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada Senin, 13 Maret 2023 di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim. Dijelaskannya, kondisi geografis yang sulit di Mahulu, menyulitkan Pemkab Mahulu menggelar operasi pasar dan kebijakan menurunkan harga. Sebagai alternatif mengendalikan harga dan inflasi, Pemkab Mahulu mengeluarkan kebijakan subsidi angkutan barang.
“Bukan hanya angkutan barangnya saja yang disubsidi, angkutan penumpang juga disubsidi,” tutur Avun.
Avun juga menjelaskan, Pemkab Mahulu telah mengimbau kepada para pengusaha di Mahulu untuk menambah stok bahan pokok guna mengantisipasi peningkatan pembelian. Terutama menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriyah. Persiapan dan penambahan stok ini bertujuan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, terutama banjir dan kemarau.
Mahulu masih sangat bergantung pada suplai bahan pangan dari daerah lain. Untuk itu, ia mendorong semua pemangku kebijakan menyukseskan kebijakan pemenuhan kebutuhan pangan lokal dari hasil bercocok tanam dalam daerah, tidak hanya bergantung pada luar daerah. Paling mudah sayur mayur, daging ayam, dan ikan.
“Kami sedang menyusun strategi khusus agar beberapa komoditi ini tidak lagi didatangkan dari luar Mahulu. Seharusnya Mahulu yang mengekspor ke luar,” jelas Avun.
Dalam pertemuan itu, Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, menekankan kepada pemerintah di kabupaten/kota agar bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk memitigasi dampak kenaikan permintaan pasar menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriyah.
"Saya minta kepala daerah agar memperkuat sinergi komunikasi kebijakan antara stakeholder untuk mendukung pengelolaan harapan masyarakat, melibatkan peran ulama dan tokoh agama untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat agar tidak terjadi panic buying," tutur Hadi Mulyadi.(*)