kaltimkece.id Beberapa hari lalu, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas dan sejumlah stafnya mengunjungi penjualan sapi. Mereka melakukan pengecekan kondisi hewan-hewan kurban itu. Dari kunjungan ini, Bupati memastikan, semua hewan kurban yang ada di kabupaten ini sehat dan layak dikonsumsi.
“Alhamdulillah, Berau masih bebas dari PMK (penyakit mulut dan kuku), tapi tetap waspada,” ujar perempuan berhijab itu.
Sri Juniarsih menyebut, mayoritas hewan kurban di Bumi Batiwakkal berasal dari Sulawesi. Sebelum masuk Berau, hewan-hewan tersebut menjalani karantina dan tes kesehatan dengan ketat di daerah asal. Setelah dinyatakan bebas PMK dan penyakit yang lain, barulah hewan dikirim ke daerah tujuan.
Tak hanya pemeriksaan di daerah asal, pemeriksaan juga dilakukan di Berau. Sri Juniarsih menjelaskan, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau juga rutin memeriksa kondisi sapi, pedagang, dan peternak. Serangkaian pemeriksaan yang ketat inilah yang membuat Sri Juniarsih yakin semua hewan kurban di Berau dalam kondisi sehat.
“Hewan kurban yang siap dijual pun memiliki sertifikasi sehat dari Distanak,” jelasnya.
Dia juga mengatakan, petugas kesehatan hewan dari Distanak akan kembali memeriksa kesehatan hewan kurban saat sebelum disembelih pada Iduladha 1443 Hijriah. Ini untuk memastikan hewan kurban yang hendak dibagikan kepada masyarakat tidak terjangkit penyakit.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Berau akan selalu mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.
Mengingat Hari Raya Haji tinggal dua hari lagi, Sri Juniarsih menyerukan kepada seluruh masyarakat Berau yang memiliki kemampuan ekonomi untuk melaksanakan kurban. Berkurban, menurutnya, adalah bentuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dari kurban, banyak masyarakat kurang beruntung akan terbantukan.
“Dengan berkurban, Insya Allah, rezeki semakin lancar dan bertambah banyak,” ujarnya. (*)
Editor: Surya Aditya