kaltimkece.id Suasana haru terjadi saat Bupati Berau, Sri Juniarsih, menemui delapan bersaudara yang jadi yatim piatu setelah kedua orangtua mereka wafat karena Covid-19. Delapan bersaudara yang tinggal di Kampung Ampen Medang, Batu Putih itu menerima perhatian Pemerintah Kabupaten Berau lewat berbagai bantuan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Minggu, 12 September 2021, Sri Juniarsih bersama Dinas Sosial, BPBD Berau beserta jajaran lainnya mengunjungi rumah kedelapan bersaudara di Kampung Ampen Medang. Sri Juniarsih mengakui, selama ini sedih belum bisa menemui Nurul dan adik-adiknya. Bupati perempuan pertama di Berau itu khawatir jika delapan bersaudara itu terlantar dan tidak mendapat perhatian.
“Setelah saya datang langsung, ada perasaan sedikit lega, mereka masih ada yang memantau secara langsung, ada kakek dan nenek sebagai orangtua pengganti,” jelasnya, Senin 13 September 2021. Kepada Nurul dan adik-adiknya, Pemkab Berau memberikan bantuan sembako. Serta sejumlah uang tunai.
Sri Juniarsih juga menaruh harapan kepada dua anak dari delapan bersaudara yang telah memiliki pekerjaan. Mereka dapat mengasuh adik-adiknya dengan baik. Tetap melanjutkan sekolah sampai selesai. Ke depan, Pemkab Berau berkomitmen memberikan beasiswa untuk anak-anak yang orangtuanya meninggal terdampak Covid-19. Mulai jenjang SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Hal itu juga tersampaikan langsung oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor saat melakukan kunjungan kerja di Berau yang sekaligus pemberian santunan anak yatim piatu, beberapa hari lalu.
“Itulah bentuk perhatian kami dari bidang pendidikan. Kami akan selalu memberikan perhatian kepada mereka,” ungkap Sri Juniarsih.
Sementara, Nurul yang kini menjadi tulang punggung keluarganya mengaku sempat bingung bagaimana mengasuh adik-adiknya. Tetapi, sulung delapan bersaudara itu bersyukur telah terbantu dengan adanya program maupun bantuan dari Pemkab Berau.
“Bantuan dan perhatian yang diberikan pemerintah, akan dimanfaatkan dengan baik, kami sangat senang mendapatkan perhatian setelah musibah yang kami alami,” tutupnya. (*)
Editor: RJ Palupi