kaltimkece.id Perhatian besar dicurahkan Bupati dan Wakil Bupati Berau setelah terjadinya musibah kebakaran di Sambaliung, Rabu 15 September 2021. Sri Juniarsih beserta Gamalis dan jajarannya mendatangi langsung korban kebakaran di RT 1, Kelurahan Sambaliung yang menghanguskan tujuh bangunan.
Bupati Berau, Sri Juniarsih menjelaskan pihaknya bergerak cepat memberikan bantuan kepada sekiranya 40 korban. Penyaluran bantuan berupa penanganan bahan pangan yang berasal dari BPBD Berau, serta sumbangan dari bupati. Hal yang sama juga dilakukan oleh dan Gamalis dengan memberikan bantuan kepada para korban. “Kami tinjau langsung, dan kondisinya memprihatinkan, kami turut berduka atas musibah ini,” ujarnya, Rabu 15 September 2021. “Tapi tentu di balik musibah pasti ada rezeki yang lainnya,” lanjutnya.
Dalam kunjungan itu, juga dilakukan pendataan korban, dan kerugian yang ditimbulkan dari musibah kebarakan. Untuk penanganan sementara, Pemkab Berau menawarkan kepada korban untuk tinggal di Rumah Singgah milik Dinas Sosial Berau. “Kami arahkan jika tidak ada keluarga, untuk tinggal di rumah singgah terlebih dahulu,” tegasnya.
Sementara itu, Sri Juniarsih juga memerintahkan instansti terkait untuk membantu pengurusan dokumen korban. Sebab, diketahui dokumen korban seperti kartu keluarga, akta kelahiran, ijazah dan dokumen lain banyak yang ikut hangus terbakar. “Kami koordinasikan lagi dengan OPD terkait, untuk segera diatasi, baik melalui jemput bola dan kami pastikan pengurusannya akan dipermudah,” tutupnya.
Sebelumnya, kebakaran menghanguskan tujuh rumah di RT 1, Kelurahan Sambaliung, Kecamatan Sambaliung, pada pukul 06.00 Wita, Rabu 15 September 2021. Peristiwa itu diperkirakan menyebabkan kerugian mencapai Rp 750 juta. Kepala Seksi Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Askar menjelaskan, setelah mendapat laporan dari warga, pihaknya langsung menurunkan petugas pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Perlu sembilan unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api.
"Kami menurunkan delapan unit mobil pemadam kebakaran dari Posko Tanjung Redeb dan satu unit Damkar Posko Sambaliung," jelasnya kepada awak media.
Pemadam kebakaran mengakui cukup kesulitan menjinakkan api. Pasalnya posisi bangunan yang terbakar berada di dalam gang kawasan permukiman padat. Inilah yang membuat tim pemadam kesulitan menjangkau lokasi kejadian. "Lokasi rumah juga rapat-rapat di situ dan banyak yang rumahnya dari kayu. kita kesulitan untuk menuju lokasi, api juga dengan cepat menyebar," tambahnya.
Dikatakan Azkar, kendala lainnya adalah sentral pengisian air yang ada di markas pusat sedang bermasalah. Sehingga pihaknya terpaksa mengisi air dengan air sungai. "Beruntung air sungai tadi sedang pasang, kalau surut kami pasti lebih kesulitan," bebernya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Sambaliung, AKP Budi Watikno menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Ditaksir kerugian material mencapai Rp 750 juta. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, tetapi enam rumah dan satu bangsalan tujuh pintu ludes terbakar," ungkapnya.
Untuk dugaan sementara, sebab kebakaran karena korsleting listrik dari sebuah rumah yang sudah tiga hari ditinggal pemiliknya. Menurut Budi Watikno, pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) usai dilakukan pendinginan oleh petugas pemadam kebakaran.
"Langkah yang kami lakukan selanjutnya sudah pasti memeriksa lokasi kejadian dan memeriksa para saksi untuk menemukan penyebab pasti dari kebakaran," tutupnya. (*)
Editor: RJ Palupi