kaltimkece.id Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, bersama sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah menghadiri kegiatan focus group discussion (FGD) di Bali, pada Jumat, 11 November 2022. Diskusi ini membahas pengembangan pariwisata di Pulau Maratua, Berau.
FGD tersebut dibuat oleh Pemprov Kaltim bersama Tim Percepatan Pengembangan Maratua dan Pemkab Berau. Selain Bupati Sri Juniarsih, acara turut dihadiri perwakilan pemerintah kampung dan beberapa warga Maratua. Ada juga Asisten I Sekretariat Provinsi Kaltim, Sirajudin; dan utusan Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito. Seychelles adalah negara kepulauan yang sukses membangun wisata. Sejumlah petugas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Dinas lingkungan Hidup Bali menjadi narasumbernya.
Ketua Tim Percepatan Maratua, Meliana, menjelaskan, FGD ini merupakan bagian dari upaya menjadikan Maratua sebagai kawasan ekonomi biru. Bali dipilih sebagai lokasi FGD karena provinsi ini sukses mengelola pariwisata. Dari diskusi ini diperoleh hasil bahwa salah satu kesuksesan mengelola pariwisata adalah lingkungan yang bersih. Pemerintah Bali pun bersedia memberi pendampingan dan pembinaan kepada masyarakat Maratua untuk mengelola sampah yang berkelanjutan.
“Apa yang kita rumuskan di FGD ini akan kita tindak lanjuti ke lapangan. Rekomendasi dari rumusan ini juga akan kami teruskan ke Gubernur dan Ibu Bupati,” kata Meliana.
Dalam acara tersebut, Asisten I Setprov Kaltim, Syirajuddin, membacakan pesan dari Gubernur Kaltim. Dalam pesannya, Gubernur menyatakan, menyambut baik gelaran FGD. Diskusi ini juga bagian dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama masyarakat Maratua, dalam pengelolaan destinasi wisata. Pengelolaan sampah di kawasan wisata harus menjadi perhatian yang serius dan melibatkan semua pihak. Gubernur berharap, ada dukungan berkesinambungan dari seluruh pihak dalam penyiapan SDM di bidang pariwisata.
“Masyarakat yang mengolah sampah kemudian pihak ketiga yang membantu memasarkan hasil olahan ini. Kolaborasi ini yang penting dilakukan,” demikian pesan Gubernur seperti yang dibacakan Syirajuddin.
Sementara itu, Nico Barito menyatakan, Negara Seychelles mendukung Kaltim dalam membangun destinasi Maratua. Pulau terdepan di Bumi Batiwakkal ini disebutkan memiliki potensi pariwisata berkelas internasional. Nico pun sependapat bahwa kesuksesan mengelola lingkungan harus didukung oleh SDM yang bermutu. “Dalam pengelolaan sampah harus ada kerja sama masyarakat dengan pemerintah maupun dengan pihak swasta,” katanya.
Bupati Sri Juniarsih mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung pengembangan pariwisata di Maratua. Ia pun memastikan, Pemkab Berau bersama pemerintah kecamatan dan warga Maratua segera mengatasi masalah sampah di Maratua. “Dengan kerja sama, kita akan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana mengelola sampah yang baik,” ucap Bupati. (*)