kaltimkece.id Fasilitas pendidikan yang memadai merupakan fondasi penting dalam menunjang mutu pembelajaran. Namun, di Kutai Kartanegara (Kukar), persoalan keterbatasan sarana dan prasarana sekolah masih belum sepenuhnya teratasi hingga saat ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menjelaskan bahwa perbaikan infrastruktur sekolah dilakukan secara bertahap. Hal ini disebabkan oleh banyaknya jumlah satuan pendidikan yang tersebar di wilayah tersebut.
"SD (Sekolah Dasar) saja, kita punya lebih dari 400 sekolah, belum lagi SMP (Sekolah Menengah Pertama). Jadi, tidak bisa semuanya diperbaiki sekaligus. Kami lakukan secara bertahap," kata Thauhid pada Jumat, 21 Maret 2025.
Menurutnya, perbaikan infrastruktur seperti gedung sekolah, ruang kelas, hingga fasilitas penunjang lainnya tetap menjadi prioritas. Namun, keterbatasan anggaran menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dalam merealisasikan program tersebut.
Thauhid juga menekankan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai alokasi dana pendidikan. Ia menegaskan bahwa anggaran pendidikan tidak semata-mata difokuskan pada pembangunan fisik, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Kalau semua uang kita habiskan buat bangun fisik, lalu bagaimana dengan guru, bagaimana mereka bisa mendapatkan pelatihan, dan bagaimana dengan sarana dalam kelas?" ungkap Thauhid.(*adv/diskominfokukar)