kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menargetkan pembangunan jembatan alternatif di Tenggarong selesai pada akhir 2025. Jembatan ini akan dibangun sekitar 100 meter dari lokasi jembatan besi lama, menghubungkan Jalan Danau Semayang dengan Jalan Monumen Barat.
Bupati Kukar, Edi Damansyah, menyebut pemindahan lokasi pembangunan diambil setelah mempertimbangkan masukan masyarakat yang muncul dalam pro-kontra rencana awal rehabilitasi jembatan besi.
"Rona awalnya ternyata belum dikaji secara komprehensif, terutama dari sisi historis dan sosial," ujar Edi pada Jumat, 18 April 2025.
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar memutuskan membangun jembatan baru di titik yang dinilai lebih strategis. Dengan langkah ini, nilai historis jembatan besi yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya tetap terjaga, sementara kebutuhan infrastruktur juga terpenuhi.
Secara teknis, jembatan baru ini diharapkan menjadi solusi jangka menengah untuk mengurai kepadatan lalu lintas di pusat Kota Tenggarong. Arus kendaraan dari Jalan Imam Bonjol, Jalan Kartini, dan Jalan Ahmad Yani akan lebih lancar setelah jembatan baru beroperasi.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Kukar, Wiyono, mengungkapkan adanya efisiensi anggaran yang dilakukan melalui kajian inspektorat. Salah satunya terkait pengadaan girder, yang semula direncanakan sebesar Rp30 miliar, dikoreksi menjadi Rp20 miliar. Selisih anggaran itu dialihkan untuk menambah tiang pancang di tengah sungai.
"Kami maksimalkan dana yang tersedia. Dengan efisiensi itu, jembatan tetap bisa fungsional tanpa mengurangi kualitas teknisnya," kata Wiyono.(*adv/diskominfokukar)