kaltimkece.id Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong, Kutai Kartanegara, berencana membentuk Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas) guna meminimalisir illegal fishing di aliran sungai Loa Ipuh. Upaya ini bertujuan untuk memberantas penangkapan ikan dengan menggunakan jaring dan racun ikan di wilayah tersebut.

Selain itu, pencegahan ini dipilih sebagai salah satu cara untuk mendukung keberhasilan program wisata susur sungai dan area pemancingan alami bagi wisatawan. 

Ditemui pada Selasa, 13 Juni 2023 Lurah Loa Ipuh, Erri Suparjan, menjelaskan bahwa melalui Pokmaswas dan dengan bantuan karang taruna, serta warga setempat, pihaknya akan melaksanakan edukasi dan pengawasan terhadap praktik illegal fishing. Pihak kelurahan mengimbau para nelayan di perairan sungai ini untuk menghindari penggunaan racun dan jaring lebar dalam penangkapan ikan.

"Rencana pengawasan illegal fishing ini merupakan upaya pelestarian lingkungan di sekitar sungai Loa Ipuh," ucap Erri kepada kaltimkece.id.

Selain itu, Kelurahan Loa Ipuh juga berencana menjadikan sungai di Loa Ipuh sebagai tempat pemancingan yang menarik. Erri merencanakan pada Agustus 2023, wisata pemancingan di aliran sungai tersebut akan mulai beroperasi. 

"Kami juga akan mengadakan perlombaan memancing untuk memperkenalkan wisata ini," imbuhnya.

Erri juga menjelaskan bahwa potensi perikanan di sungai Loa Ipuh sangat besar karena sungai ini memiliki banyak ikan air tawar. Dengan adanya wisata ini, pihak kelurahan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Salah satunya adalah dengan membuka lapangan pekerjaan bagi pemilik perahu yang dapat menyewakan perahu mereka kepada para pemancing dan wisatawan.

"Semoga rencana ini berhasil dan memberikan manfaat positif bagi lingkungan, masyarakat dan sektor ekonomi setempat," pungkasnya.(adv/diskominfokukar)