kaltimkece.id Riuh tepuk tangan terdengar ketika Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Mulawarman (Unmul), Profesor Lambang Subagiyo mengalungkan tanda peserta kepada salah satu mahasiswa yang akan menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan ke-49. Pengalungan tersebut sebagai tanda resminya Unmul melepaskan mahasiswa KKN angkatan ke-49 ke masyarakat. Ada 10 mahasiswa yang menjadi perwakilan untuk menerima tanda peserta tersebut. Totalnya ada 2.643 mahasiswa Unmul yang melaksanakan KKN pada 2023. Disebar ke 10 kabupaten dan kota di Kaltim. Para mahasiswa dibekali dengan BPJS Ketenagakerjaan. 

Proses serah terima 2.643 mahasiswa KKN Unmul angkatan ke-49 berlangsung pada Senin, 26 Juni 2023 di Gedung Unmul Hub, Lecture Theatre, Lantai 3. Pelaksana KKN adalah Pusat Penguatan Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2KPM)-Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unmul. Temanya adalah Membangun Desa Menuju Kaltim Green. KKN dilaksanakan mulai 19 Juni hingga 4 Agustus 2023. 

Ketua Panitia  KKN Unmul angkatan ke-49, Dr M Arifin, menjelaskan bahwa pada 2023 KKN Unmul angkatan ke-49 dibagi menjadi tiga kategori. Yakni, KKN Reguler, KKN Internasional, dan KKN Tematik. 

Khusus KKN Tematik terbagi menjadi tujuh, yaitu stunting; periwisata dan ekonomi kreatif (ekraf); usaha mikro kecil dan menengah (UMKM); smart village; kampung iklim; tertib birokrasi; dan mengajar. 

"Seharusnya KKN Tematik ada yang terkait infrastruktur yang bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tetapi karena satu dan lain hal maka ditunda menjadi tahun depan," ucap Arifin. 

Mahasiswa KKN Unmul angkatan ke-49 dibekali kartu BPJS Ketenagakerjaan. FOTO: GIARTI IBNU LESTARI-KALTIMKECE.ID.

Untuk KKN Internasional pesertanya ada empat mahasiswa yang terdaftar. Satu yang sudah pasti di Thailand dan tiga masih proses konfirmasi karena berkaitan dengan penganggaran karena bersifat personal. Menggunakan biaya pribadi untuk berangkat. 

Proses persiapan pelaksanaan KKN secara eksternal, Arifin mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim. 

Untuk pendistribusian mahasiswa KKN Unmul angkatan-49, panitia melakukan lelang ke kabupaten dan kota yang ada di Kaltim. Hal tersebut dikatakan tak ada kendala. Namun, Arifin mengakui, panitia lupa untuk mengontrol kuota masing-masing kabupaten dan kota. Sehingga kuota mahasiswa KKN tahun ini paling bangak Kutai Kartanegara (Kukar). Dari total mahasiswa KKN angkatan ke-49 yang berjumlah 2.643 orang, 1.136 diantaranya akan melaksanakan KKN di Kukar. 

"Kebetulan Kukar yang merekomendasikan desa paling banyak dari kabupaten dan kota lainnya di Kaltim," jelas Arifin. 

Selain itu kendala yang dihadapi panitia pelaksana KKN Unmul angkatan ke-49 adalah menentukan penempatan mahasiswa. Masih banyak mahasiswa yang berharap dapat melaksanakan KKN di Samarinda, Bontang, dan Balikpapan. 

Berdasarkan jumlah desa yang diusulkan berdasarkan kabupaten dan kota di kaltim ada 329 desa/kelurahan. Paling banyak di Kukar, yaitu 196 desa. Jika berdasarkan kategori, ada 263 desa/kelurahan yang akan digelar KKN reguler dan 47 desa/kelurahanakan digelar KKN tematik. 

Untuk jumlah mahasiswa yang melaksanakan KKN reguler ada 2.185 orang yang disebar ke 263 desa dan kelurahan yang ada di Kaltim. Sedangkan KKN tematik akan dilaksanakan oleh 454 orang yang disebar ke 47 desa dan kelurahan yang ada di Kaltim. 

Dari total mahasiswa KKN angkatan ke-49 yang berjumlah 2.643 orang, 1.136 diantaranya akan melaksanakan KKN di Kukar. FOTO: GIARTI IBNU LESTARI-KALTIMKECE.ID.

Sekretaris LP2M Unmul, Dr Ike Anggraeni, mengatakan KKN Unmul angkatan ke-49 adalah KKN yang kedua menurunkan mahasiswa ke desa secara langsung. Sebab saat pandemi Covid-19 KKN dilakukan secara hybrid dan daring, yakni pada 2020 dan 2021. 

"Kami berharap, KKN Unmul angkatan ke-49 dapat mengembalikan ruh dan semangat pengabdian masyarakat daro civitas akademika Unmul. Selain itu mahasiswa KKN dapat memberikan manfaat masyarak. Tentu didampingi oleh dosen pembimbing lapangan," urai Ike. 

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Mulawarman (Unmul), Profesor Lambang Subagiyo, resmi melepaskan mahasiswa KKN Unmul angkatan ke-49. Ia mengatakan, kegiatan KKN merupakan bagian dari belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar tidak hanya belajar teori, namun harus belajar berkehidupan. Di masyarakat inilah, para mahasiswa akan belajar berkehidupan untuk menerapkan ilmu-ilmu yang dari bangku perkuliahan. 

"Di era perguruan tinggi saat ini di tandai dengan mahasiswanya yang mampu berkolaborasi. Menyelesaikan berbagai permasalahan di wilayah KKN agar bisa diberdayakan. Sehingga pada saatnya nanti, desa-desa di Kaltim tidak ada lagi yang tertinggal," tutur Prof Lambang. 

Prof Lambang juga mengingatkan, KKN bukan sekadar membuat program, melakukan kegiatan dan selesai. Tetapi harus ada prosesnya. Seperti melakukan pemetaan di wilayah penempatan KKN sebelum benar-benar terjun ke masyarakatnya, kemudian melaksanakan program berdasarkan kegiatan. 

Di masing-masing wilayah penempatan KKN, mahasiswa akan menjadi manager. Menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Kehidupan di masyarakat, diibaratkan Prof Lambang sebagai laboratorium masing-masing mahasiswa. Disana mereka bertanggung jawab menyelesaikan program-program yang dijalankan. 

Para mahasiswa diharapkan menjaga nama baik almamater, menjaga kesehatan, dan keselamatan diri selama KKN. Keberhasilan KKN adalah kebanggaan keluarga besar dan citivas akademik Unmul.(*)