Pariwara
Akhir 2022 Jadi Hari Operasi Pembangkit Listrik Terbaik Sepanjang Sejarah

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengecek PLTGU Tambak Lorok di Semarang.
Pasokan batu bara untuk pembangkit listrik akhir tahun ini berlimpah. PLN menjamin perayaan Tahun Baru tanpa gangguan listrik.
Ditulis Oleh: PARIWARA
Selasa, 27 Desember 2022
kaltimkece.id Distribusi listrik sepanjang perayaan Natal di Indonesia dilaporkan berjalan lancar tanpa gangguan. Melanjutkan keberhasilan itu, PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik untuk akhir 2022 sampai pembuka 2023 dalam kondisi aman. Hal tersebut didukung oleh pemenuhan pasokan energi primer yang sangat cukup untuk menjaga hari operasional pembangkit (HOP) di seluruh pembangkit listrik di Indonesia.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan, keberhasilan PLN menyediakan stok yang aman pada jelang Tahun Baru tidak lepas dari transformasi yang dilakukan PLN dalam memanajemen rantai pasok energi primer, yang didukung pemerintah dan mitra di industri batu bara domestik.
“Kalau Nataru (Natal dan Tahun Baru) sebelumnya. kondisi pasokan batu bara agak kritis. Tahun ini, alhamdulillah, sangat tercukupi, bahkan menjadi HOP terbaik sepanjang sejarah,” terang Darmawan saat mengecek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok di Semarang, Jawa Tengah, Senin, 26 Desember 2022.
Sejak awal 2022, sambungnya, PLN melakukan perubahan paradigma dalam memonitoring dan mengendalikan pasokan batu bara. Awalnya, pengawasan berfokus di titik bongkar estimated time of arrival (ETA) lalu beralih di titik muat atau loading.
“Kami bangun mekanisme early warning system sehingga risiko keterlambatan pengiriman pasokan batu bara dapat diminimalisasi. Dengan sistem seperti ini, maka, jika ada potensi kegagalan pasokan karena ketersediaan batu bara maupun armada angkutannya, akan dapat dideteksi lebih dini,” papar Darmawan.
PLN membangun sistem digital pengelolaan batu bara terintegrasi sehingga batu bara kini termonitor secara real time. Langkah pengawasan dilakukan tidak hanya melalui fisik di lapangan tapi juga dengan integrasi sistem monitoring digital.
“Kami integrasikan sistem digital PLN dengan sistem digital Ditjen Minerba sehingga dapat dilakukan corrective action secara cepat, tepat, dan terukur,” tambah Darmawan.
PLN telah mengecek pasokan energi primer di seluruh Indonesia. Semuanya dilaporkan dalam kondisi cukup. Di bagian barat di PLTU Nagan Raya, beber Darmawan, ketersediaan batu baranya cukup untuk 21 HOP. Di bagian tengah di PLTU Ketapang, Kalimantan, batu bara cukup untuk 21 HOP. Di PLTU Ropa, Nusa Tenggara Timur, batu bara cukup untuk 26 HOP. Adapun di PLTU Holtekamp, Papua, batu baranya bahkan mencapai 98 HOP
“PLN akan terus melakukan pemantauan terhadap ketersediaan pasokan energi primer di seluruh pembangkit listrik,” ucap Darmawan.
Ia pun memastikan, ketersediaan energi primer untuk pembangkit di Pulau Jawa dalam kondisi cukup. Di PLTU Suralaya, Jawa Barat ketersediaan batu bara cukup untuk HOP 28 Hari. Di PLTU Paiton yang berada di timur Pulau Jawa, ketersediaan batu baranya juga cukup dengan HOP lebih dari 25 hari. Ketersediaan gas di PLTGU Tambak Lorok juga dipastikan aman. “Begitu juga di PLTU Tanjung Jati B, HOP-nya lebih dari 20 hari,” urai Darmawan.
Tidak hanya batu bara, pasokan gas dan BBM sebagai second line dan third line of defense, yang sebelumnya mengalami keterbatasan, pasokannya kini berada dalam kondisi aman. Total daya mampu pasok secara nasional selama periode Nataru dilaporkan sebesar 44,4 Gigawatt (GW). Beban puncaknya diproyeksikan terjadi pada malam Tahun Baru sebesar 34,6 GW. Artinya, dari sisi pasokan listrik PLN sangat mencukupi untuk mendukung seluruh kegiatan masyarakat dengan cadangan operasi sebesar 9,8 GW.
“Dengan ketersediaan pasokan energi primer yang terbaik sepanjang sejarah ini, membuat kami optimistis, PLN siap menjaga terangnya listrik agar perayaan Tahun Baru 2023 dapat berlangsung penuh suka cita,” pungkas Darmawan. (*)