kaltimkece.id Apri Gunawan semakin gencar mengambil pergerakan menuju panggung demokrasi. Beserta tim, ia menapakkan kaki ke kantor DPC Nasdem Samarinda, Jumat, 27 September 2019. Sekitar pukul 10.00 Wita, Apri mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon wakil wali kota Samarinda.
Apri telah membentuk tim kecil di 59 kelurahan dan 10 kecamatan se-Samarinda. Dari upaya tersebut, ia berharap rencananya kian siap bertarung di Pilwali Samarinda 2020. Apri berharap bisa bersinergi dengan Nasdem untuk memenangi kontestasi tersebut.
"Mudahan kita bisa sejalan secara visi misi sehingga bisa membuat Nasdem mendorong kami sebagai kadernya," harap Apri.
Dalam persyaratannya, Apri mengaku tidak menemui kesulitan. Sama seperti halnya dengan partai politik lain. Untuk pengembaliannya, ia menargetkan melengkapi dalam satu hingga dua pekan mendatang.
Sementara, untuk tiga partai sebelumnya, seperti PDI Perjuangan, Golkar, dan Partai Amat Nasional (PAN), Apri mengaku komunikasinya semakin intens dan menguat. Tidak hanya di tubuh partai, komunikasi juga terus ditingkatkan kepada calon lainnya yang akan maju dalam ajang ini. Seperti Saefuddin Zuhri, Zairin Zain, Meiliana, dan lainnya.
"Kami kerap berkomunikasi dan semua juga memastikan diri untuk maju. Semoga kami bisa menemukan kecocokan," imbuhnya.
Tanpa Mahar
Di DPC Nasdem Samarinda, Apri Gunawan ditemui Fahrul selaku sekretaris. Partainya disebut telah membuka penjaringan secara resmi sejak 23 September 2019. Berdasarkan hasil putusan DPP Nasdem. Selama empat hari membuka penjaringan, Apri merupakan orang ke-13 yang mengambil formulir.
"Kami terlambat membuka bukan karena ada halangan. Hanya saja karena pilkada hal yang serius, perlu ada pertimbangan matang sebelumnya," ungkap Fahrul saat dikonfirmasi.
Meski baru membuka penjaringan selama empat hari, animo pendaftar dirasa cukup tinggi. Mungkin hal ini berkenaan dengan tema yang diusung Nasdem, yakni "Nasdem Memanggil, Politik Tanpa Mahar".
"Dari pendaftaran sampai penetapan itu semua gratis. Kalau ada yang menemukan mahar, segera laporkan ke kami. Akan kami tindaklanjuti pastinya," tegasnya.
Untuk komunikasi, tidak ada perlakuan istimewa diberlakukan Nasdem kepada setiap para bakal calon. Siapa yang akan diusung, merupakan kebijakan DPP. Yang tentunya berbanding lurus dengan elektabilitas setiap bakal calon. "Kami buka selama sebulan penuh. Terakhir kami tutup 23 Oktober 2019," pungkasnya. (*)
Editor: Bobby Lolowang