kaltimkece.id Mendekati perhelatan kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020, sejumlah partai politik gencar menghelat kegiatan. Seperti beberapa waktu belakangan, partai senior berlambang banteng bermoncong putih, melaksanakan agenda lanjutan setelah ditutupnya proses penjaringan bakal calon (balon) wali kota dan wakil wali kota Samarinda, dengan tema sosialisasi dan penyampaian visi misi.
DPC PDI Perjuangan Samarinda menjaring 12 nama. Yakni Andi Harun (Ketua DPD Gerindra Kaltim), Viktor Yuan (Ketua DPC Demokrat Samarinda), Zuhdi Yaya (mantan anggota DPR RI fraksi PDIP), Eddy Kurniawan (mantan anggota DPRD Kaltim fraksi PDIP), juga Barkati (wakil wali kota Samarinda).
Selain itu Apri Gunawan (ketua IPDP Samarinda), Meiliana (mantan Plt sekprov Kaltim), Zairin Zain (mantan kepala Bappeda Kaltim), Saefudin Zuhri (anggota DPRD Kaltim), Ridwan Tassa (kepala Dinas Sosial Samarinda), Sukamto (mantan wakil ketua DPRD Samarinda), dan Siswadi (Ketua DPC PDIP Samarinda).
Mereka saling beradu visi misinya di ruang Ballroom Hotel Mesra Samarinda, Minggu, 13 Oktober 2019 di siang lalu. PDI Perjuangan diketahui merindu kursi jabatan orang nomor satu di Kota Tepian. Pasalnya, PDI Perjuangan di Samarinda belum sekalipun memenangkan kontestasi pemilihan wali kota sejak 20 tahun terakhir.
Selama rentang waktu yang sama pula. PDI Perjuangan hanya tercatat mampu menguasai lembaga legislatif atau parlemen.
Di hadapan seluruh pengurus partai, Siswadi, menyatakan keinginannya agar partai yang selama ini membesarkan namanya bisa meraih kemenangan. Politikus kawakan itu juga menambahkan, mengenai ongkos pilwali para kandidat ini menjadi urusan masing-masing para bakal calon kepala dan wakil kepala daerah. Namun yang perlu ditekankan, ialah elektabilitas dan popularitas. Kedua elemen itu penting sebab akan berpengaruh dengan raihan suara para bakal calon saat proses pemilihan nanti.
"Kami tidak pernah mengemplang dana calon. Yang kita tekankan adalah elektabilitas. Tapi satu hal yang tak bisa ditepikan adalah soal isi tas atau uang buat pembiayaan. Tapi Itu kan buat si calon sendiri," jelasnya.
"Kalau ketiga komponen itu dipegang, pasti kami tak akan kalah," sambung Siswadi.
Lebih jauh, dijelaskannya selama ini para bakal calon yang mendaftar di PDIP Samarinda akan diberikan fasilitas sosialisasi. Selain bisa memberikan gambaran visi dan misi sebagai kepala daerah, para kandidat juga bisa berkomunikasi antara satu dengan yang lain.
Kesepakatan menjadi wakil atau kepala daerah antara mereka itu menjadi urusan masing-masing, partai hanya sekadar memfasilitasi. "Kami serius dengan agenda penjaringan balon pilkada," imbuhnya. Acara sosialisasi ini juga menjadi jawaban PDIP Samarinda atas tudingan yang dialamatkan kepada partai moncong putih, bila dalam proses penjaringan pihaknya melakukan penarikan ongkos pendaftaran sebesar Rp25 juta, tapi duitnya tidak akan masuk ke dalam kas partai atau pribadi. "Acara ini merupakan salah satu buktinya, selain survei elektabilitas dan popularitas masing-masing balon," tegasnya.
Dari keseluruhan bakal calon pada ajang itu, Apri Gunawan diketahui merupakan bakal calon termuda dengan usia 39 tahun. Kendati demikian, Apri terlihat tetap percaya diri saat menapakkan langkahnya menuju podium.
Di sini, ia menyatakan kesiapan maju dan bersaing melawan para senior. Di hadapan ratusan pengurus partai, Apri dengan tegas melakukan tanya jawab tentang visi misinya untuk mengembangkan Samarinda menuju kota layak huni, terlebih menjelang pemindahan ibu kota negara (IKN) saat ini. Meski suasana sempat menegang, tetapi Apri mengakhirinya dengan membacakan pantun sebanyak tiga kali, yang mendapatkan sorak riuh, dan kembali mencairkan suasana ruangan.
Dijumpai setelah kegiatan tersebut, Apri menuturkan jika dirinya lebih dari siap untuk mengikuti pesta demokrasi tahun mendatang. "Selama tujuh bulan terakhir kami sudah bergerak di masyarakat. Ini rangkaian penjaringan di PDIP dan yang telah kita lakukan semoga bisa memenuhi persyaratannya. Harapannya agar bisa mengusung di Pilwali," ucap Apri.
Di hadapan seluruh pengurus partai, Apri menegaskan jika dirinya bersama tim pemenangan telah melakukan serangkaian pekerjaan yang memang harus dilakukan para bakal calon. Bahkan ia mengklaim telah melakukannya sejak setahun lalu. "Saya yakinkan PDIP pasti akan terkejut dengan hasil surveinya nanti. Dan mudahan hal itu bisa membuahkan agar kami diusung," imbuhnya.
Hadir sebagai penantang muda yang baru, Apri sangat sadar akan posisi tersebut. Meski demikian, dirinya tetap melakukan upaya dengan semaksimal mungkin. Tidak hanya mendirikan tim pemenangan di 10 kecamatan dan 59 kelurahan seluruh Kota Tepian. Tetapi, upaya komunikasi pun juga gencar dilakukannya, bahkan hingga ke tingkat DPP pusat PDI Perjuangan. "Artinya ini bukan pepesan kosong saya ingin memberikan yang terbaik buat Samarinda dengan kado elektabilitas yang mumpuni hingga bisa membuat saya memenangkan kontestasi Pilwali 2020," paparnya.
Menanggapi pernyataan Ketua DPC PDIP mengenai isi tas, dengan gamblang Ketua IPDP Samarinda ini menyebut jika dirinya sudah sangat siap akan hal tersebut. Meskipun ia tak mau merincikan berapa besaran yang telah ia sediakan. "Bicara isi tas, itu semua bisa terlihat dari keseriusan saya. Artinya saya mendeklarasikan, baik fisik mental dan isi tas saya siap," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Siswadi telah menyatakan sikapnya dengan membuka ruang seluas-luasnya bagi ke-12 kandidat untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas mereka kepada masyarakat, namun Apri tak ingin jemawa dan tetap akan terus melakukan konsolidasi kepada partai senior ini.
Sementara itu, berbicara soal pasangannya kelak, ia mengaku belum bisa menentukan dalam waktu dekat. Masih berfokus meningkatkan hasil survei. "Untuk pasangan semua tokoh politik yang maju telah berkomunikasi dengan kami dan kami juga sebaliknya untuk menyatukan visi misi dan perbaikan komunikasi. Kami mendeklarasikan dengan pasangan jika waktunya dirasa sudah tepat," ungkapnya. Secara terpisah, Ketua Tim Penjaringan DPC PDIP Samarinda, Sofyan Ahmad setelah kegiatan kemarin, pihaknya tinggal menunggu hasil DPP PDI Perjuangan untuk mengetahui siapa yang kelak diusung.
"Masing-masing mereka akan dipanggil ke pusat mengenai fit and proper test. Setelah itu barulah keluar hasilnya," imbuhnya.
Fit and proper test nantinya seperti sekolah lanjutan setelah para bakal calon memperkenalkan diri. Bagi yang terpilih menjadi kandidat, dipastikan Sofyan akan terpilih dan maju di kontestasi pilwali. Berkas para ke-12 bakal calon sudah berada di DPP. Diperkirakan diumumkan menjelang pergantian tahun.
Hal itu diungkap Sofyan guna mengimbangi regulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda yang akan memulai tahapan pada April 2020. "Mungkin pemanggilan DPP akan bergantian karena itu dikerjakan untuk ranting seluruh Indonesia. Mungkin proses ke DPP bisa lebih cepat saat ini, kalau dulu memang agak lambat. Kemungkinan Desember ini," pungkasnya. (*)
Editor: Bobby Lolowang