kaltimkece.id Gelombang pandemi Covid-19 sepanjang dua tahun ini tidak hanya merenggut nyawa 141 ribu warga Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Sosial, pandemi menyebabkan setidaknya 28 ribu anak tidak beribu dan berayah. DPC Peace & Love Samarinda, sebuah komunitas yang bergerak di bidang sosial, memilih memberi santunan kepada puluhan yatim piatu dalam milad kedua organisasi.
Jumat malam, 24 September 2021, di Atrium BIG Mall Samarinda, komunitas Peace & Love Samarinda merayakan ulang tahun kedua. Hadir mewakili Wali Kota Samarinda adalah Kepala Bagian Hukum, Eko Suprayitno, Kepala Bidang Kemasyarakatan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Samarinda, Wiwin Yuniarti, serta anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati. Sebanyak 16 pejabat teras Pemprov Kaltim dan tokoh masyarakat juga memberi ucapan seperti Gubernur Isran Noor dan wagub Hadi Mulyadi. Mereka berharap, Peace & Love Samarinda konsisten berbagi cinta dan kasih kepada masyarakat di tengah pandemi.
“Semoga Peace & Love Samarinda terus berkembang dan terlibat aktif membangun Kaltim,” kata Gubernur Isran melalui video singkat.
Berkolaborasi dengan Yayasan Pemberdayaan Yatim Piatu Samarinda (Yapetim), Peace & Love juga memberi bingkisan kepada 25 anak yatim piatu. Bingkisan berisi alat tulis, buku, meja belajar, dan uang saku. Seluruh pendanaan ini dikumpulkan secara kolektif melalui urunan anggota.
Ketua DPC Peace & Love Samarinda, Bawon Islamiyah, menjelaskan bahwa ke-25 anak yang disantuni merupakan sebagian kecil dari 1.200 anak yatim piatu se-Samarinda di bawah naungan Yapetim dan Peace & Love. Jumlah ini sudah meningkat pesat. Tiga tahun sebelumnya, kedua organisasi baru menaungi sekitar 300 anak.
“Alhamdulillah, kami bisa mendata anak-anak ini. Mudah-mudahan, kami bisa terus berbagi sesuai visi dan misi kami,” ucap Bawon selepas acara.
Berawal dari Ibu-Ibu yang Hobi Arisan
Peace & Love bermula dari sekelompok ibu-ibu sosialita yang hobi arisan di Jakarta pada 2011. Komunitas ini didirikan Dr Novita Ikasari, alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Kepada kaltimkece.id, Dr Novita Ikasari mengatakan, Peace & Love Indonesia telah menyantuni setidaknya 1 juta anak yatim di seluruh negeri. Pengusaha walet dan “kulkas raksasa” di Berau ini mengaku, ingin mewakafkan hidup untuk mengabdi dan membantu sesama.
“Rezeki dari burung walet sejatinya berasal dari Allah SWT. Rezeki ini bukan untuk diri sendiri,” jelasnya.
Kembali ke Bawon, pendirian DPC Peace Love Samarinda bermula dari lima ibu-ibu beragam latar belakang seperti dokter dan pengusaha. Bawon berasal dari organisasi masyarakat dan partai politik. Ia mengaku bukan orang baru di dunia pengorganisasian. Meskipun demikian, sejak pertama kali terlibat di Peace & Love pada 2019, baru kali ini dia merasa bisa berkontribusi secara langsung untuk kaum duafa.
“Saya dan teman-teman merasa terpanggil. Akhirnya setelah kami ke dan mendapatkan mandat dari Ketua Umum (Dr Novita Ikasari), kami berlima mendirikan komunitas ini di Samarinda,” imbuhnya.
Bawon menambahkan, setidaknya ada 45 anggota DPC Peace & Love Samarinda. Di tahun kedua ini, ia berharap, komunitas bisa konsisten membantu masyarakat melalui jejaring kolaborasi. Dengan konsep multilevel ibadah, dia percaya, pahala yang diperoleh seseorang saat membantu kaum duafa bisa didapatkan bersama.
“Ketika kita memberi, berkah dan pahala itu bisa didapatkan oleh semua anggota Peace & Love di manapun mereka berada,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Kabag Hukum Pemkot Samarinda, Eko Suprayitno, menjelaskan bahwa Pemkot mengapresiasi upaya komunitas. Ia berharap, Peace & Love bisa menjadi contoh bagi organisasi dan komunitas lain untuk peduli dengan lingkungan sekitar. Eko juga berpesan, Peace & Love selalu tulus dan tepat sasaran dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Jalankan program kerja sosial yang tepat sasaran kepada pihak yang memang membutuhkan uluran tangan. Selamat ulang tahun Peace & Love, semoga semakin berkiprah menebarkan damai dan cinta untuk kita semua,” ucapnya.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati, mengatakan bahwa Peace & Love adalah komunitas yang inspiratif. Peace & Love selalu aktif dalam berbagai kegiatan baik insidensial seperti kebakaran dan banjir, maupun rutin seperti bakti sosial. Mayoritas anggota Peace & Love adalah perempuan. Puji melihat hal tersebut merupakan contoh nyata kaum hawa aktif berbuat di tengah masyarakat. (*)