kaltimkece.id Sejak kemunculan kasus pertama pada 1 Maret 2020 di Indonesia, sebaran Covid-19 dengan cepat tiba di Samarinda. Hingga 23 Maret 2020 di kota ini, ada satu kasus positif terkonfirmasi. Dengan total 6 PDP dan 381 ODP.
Angka-angka yang mengemuka, menunjukkan betapa besarnya ancaman virus mematikan tersebut di Kota Tepian. Namun sayangnya, masih belum cukup membuat publik Ibu Kota Kaltim tersadarkan. Di Samarinda, masih mudah terpantau aktivitas kerumunan hingga lebih 10 orang.
Hal inipun jadi keresahan Puskesmas Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang. Sebagai tindak lanjut, sosialisasi digelar pada Senin, 23 Maret 2020. Melibatkan unsur Kelurahan Lok Bahu, Bintara Pembina Desa, dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Lok Bahu.
Kampanye pencegahan Covid-19 tersebut dilaksanakan di lingkungan Kelurahan Lok Bahu. Mengambil tiga titik sosialisasi. Meliputi kawasan supermarket, stasiun pengisian bahan bakar, serta Pasar Lok Baju. “Di sana kami menjelaskan dan menyosialisasikan pentingnya alasan kenapa ada libur 14 hari. Juga apa saja gejala virus corona dan hubungi ke mana harus menghubungi,” jelas Muhammad Rizal, Promosi Kesehatan Puskesmas Lok Bahu, kepada kaltimkece.id, Senin sore, 23 Maret 2020.
Adapun penentuan lokasi ditentukan secara bersama. Dari hasil brifing unsur kelurahan dan TNI/Polri. Menyasar kawasan keramaian. Sebagaimana edaran pemerintah, warga selama virus corona mewabah, perlu mengurangi kegiatan yang bersifat keramaian. Menghindari tempat-tempat di mana orang banyak berkumpul. “Selain sosialisasi secara langsung, kami juga membagikan leaflet mengenai kegiatan ini,” tambahnya.
Rizal mengakui, respons publik masih bersifat pro dan kontra. Ia bisa memaklumi. Aktivitas perekonomian, kadang sulit dihindari. Terutama bagi kalangan berpenghasilan harian. Sektor-sektor usaha kena imbasnya. Pendapatan pasti bakal berkurang. Namun mencegah sebaran virus corona, juga tak kalah penting.
Di Puskesmas Lok Baju, sejauh ini telah menerima sejumlah kedatangan pemeriksaan sejak isu Covid-19 merebak. Rentetan prosedur pun telah dilakukan. Dari sterilisasi ruangan hingga simulasi. Kebutuhan alat pelindung diri atau APD pun telah tersedia. Mulai kacamata, sarung tangan, masker, termasuk jubah untuk menghindari paparan virus corona.
“Jadi memang sudah ada prosedur pemeriksaan sejak dari Puskesmas. Begitu ditemukan keluhan dengan gejala mirip virus corona, terutama sudah demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan, kami melaporkannya ke hotline 112,” urai Rizal.
Kondisi Covid-19 di Samarinda memang tak dapat dianggap remeh. Ada satu kasus terkonfirmasi positif sejauh ini. Dari 6 kasus pasien dalam pengawasan atau PDP, tiga telah dipastikan negatif.
Sedangkan angka orang dalam pemantauan atau ODP, mencapai 381 kasus. Sebanyak 240 di antaranya selesai pemantauan.
Menghindari paparan Covid-19, hal yang penting untuk dilakukan adalah menghindari banyak kegiatan di luar rumah. Menjalankan pola hidup bersih dan sehat. Tak lupa rutin mengonsumsi buah dan sayur. Serta rajin mencuci tangan dengan sabun. (*)
Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: