kaltimkece.id Tidak semua umat muslim bisa merayakan Lebaran bersama keluarga. Sebagian orang, terutama pekerja di pelayanan publik, tetap bekerja saat hari raya. Seperti para karyawan PT PLN (Persero). Mereka masih bertugas pada masa Idulfitri 1443 Hijriah. Ini dilakukan agar semua orang bisa merayakan Lebaran tanpa gangguan listrik.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut, sebanyak 50.268 personel PLN diterjunkan ke 2.982 posko siaga yang tersebar di Tanah Air. Mereka tergabung dalam Satuan Tugas Kesiapan dan Keandalan Pasokan Listrik Idulfitri 1443 H yang bertugas sejak H-7 sampai H+9 Lebaran. PLN berencana memperpanjang masa tugas satgas ini hingga H+14. Tugas utamanya adalah menjaga keandalan pasokan listrik selama 24 jam dengan sif-sifan.
PLN tak hanya memaksimalkan operasional pembangkit untuk memastikan pasokan dan pendistribusian listrik aman dan lancar. Tapi juga menyiapkan suplai cadangan dengan menyiagakan 2.550 peralatan pendukung siaga seperti unit uninterruptible power supply (UPS), genset, unit gardu bergerak (UGB), trafo mobile, hingga kendaraan.
“Kami perintahkan semuanya siaga. Peralatan, crane, trafo mobile, termasuk kesiapan energi primer, semua dalam status on dan standby. Jika pun ada gangguan, kami pastikan, PLN bergerak cepat,” jelas Darmawan. Kemudian meningkatkan layanan berbasis daring. Pelanggan dijamin bisa melaporkan keluhan ataupun kebutuhan kelistrikan setiap saat melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di AppStore dan PlayStore.
_____________________________________________________INFOGRAFIK
Mengenai pasokan listrik saat ini, Darmawan memastikan, dalam kondisi aman. Total kapasitas pembangkit di Indonesia mencapai 64,3 gigawatt (GW) dengan total beban puncak saat Idulfitri diperkirakan 30-31 GW. Rinciannya, daya mampu di Jawa, Madura dan Bali (Jamali) 32 GW, beban puncaknya 19,5 GW. Sumatra dan Kalimantan, PLN memiliki daya mampu 10,4 GW dengan beban puncak 7,76 GW. Kemudian Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana), PLN menyiagakan 3,5 GW dengan sekitar 2,9 GW.
PLN juga memastikan, pasokan energi primer yang menjadi pendukung operasional pembangkit listrik seperti batu bara, gas, dan bahan bakar minyak, dalam kondisi aman dengan hari operasi (HOP) di atas 15 hari.
“Kami sudah cek, stokpile batu bara kami saat ini di atas 15 HOP. Untuk gas, khususnya untuk pasokan ke PLTGU, dan pasokan BBM, juga di atas 15 HOP,” sebut Darmawan.
Selain melancarkan pendistribusian listrik ke rumah warga, PLN juga memaksimalkan pasokan listrik untuk kendaraan. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) didirikan di delapan rest area Tol Trans Jawa. Total, ada 128 SPKLU di 48 kota di Indonesia. Darmawan meminta, masyarakat tidak ragu pulang kampung menggunakan kendaraan listrik karena bahan bakarnya dijamin tersedia.
“Bagi masyarakat yang mudik menggunakan mobil listrik, gunakan fitur electric vehicle di PLN Mobile untuk mengetahui lokasi SPKLU,” beber Darmawan.
Selain menyiapkan 2.982 posko siaga kelistrikan, PLN juga menyediakan 147 posko mudik di wilayah kerja PLN. Di Jamali ada 44 posko, Sumatra-Kalimantan 96 posko, dan Sumalpana tujuh posko. Para pemudik bisa memanfaatkan fasilitas posko tersebut. “Kalau pemudik butuh tempat istirahat, silakan beristirahat di posko kami,” tutup Darmawan. (*)
Editor: Surya Aditya