kaltimkece.id Sejumlah orang sudah duduk dengan rapi di aula Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II, Samarinda. Di atas kursi plastik merah, 30 warga binaan tersebut sebentar lagi menghirup udara bebas setelah menjalani masa tahanan. Rabu, 16 Juni 2021, mereka bersiap mengikuti Bimbingan Kepelatihan Klien Pemasyarakatan.
Bimbingan diadakan oleh Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan, UMKM Aidil, dan Yayasan Sekata. Pada pelatihan tahap pertama ini, warga binaan mendapat bimbingan menjadi barista, memperbaiki pendingin ruangan, serta reparasi telepon genggam.
“Pelatihan berjalan enam hari dengan efektif waktu belajar selama 36 jam, baik teori maupun praktik,” terang Kepala Bapas Kelas II Samarinda, Herry M Ramdan, saat membuka kegiatan ini.
Herry menjelaskan, bimbingan kemandirian merupakan satu dari antara program Bapas Kelas II Samarinda. Tujuan kegiatan ini memastikan klien yang mereka tangani mendapatkan bekal dan ilmu pengetahuan ketika kembali ke masyarakat.
Tahun ini, sembilan ragam bimbingan kemandirian disiapkan Bapas Kelas II Samarinda. Kegiatan dibagi menjadi tiga tahap. Yang sedang berlangsung, kata Herry, adalah tahap pertama. Selanjutnya, tahap kedua adalah pembekalan di bidang otomotif dan menjahit. Untuk tahap tiga, bidang perikanan, hortikultura, serta hidroponik.
Kepada peserta, Herry berpesan, bimbingan kemandirian ini dimanfaatkan dengan baik. Menurutnya, ilmu dari pelatihan tersebut sangat berharga. "Minimal untuk diri sendiri. Bisa juga untuk menjadi peluang usaha. Kesempatan tidak datang dua kali," pesannya.
Pendiri Yayasan Sekata, Rabin Subhananta, berharap warga binaan melupakan masa lalu mereka. "Semoga dengan pembekalan tersebut dapat membantu upaya kembali ke jalan yang benar," ujarnya. Yayasan Sekata didirikan pada 2014. Fokus penanganan organisasi ini ialah rehabilitasi narkoba, penyalahgunaan napsa, dan HIV. (*)
Editor: Fel GM