Pariwara
Dari Ceramah Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, hingga Keyakinan Unmul Mencetak SDM Berkarakter Kebangsaan

Rais 'Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar saat memberi kuliah umum di Unmul. FOTO: GIARTI IBNU LESTARI.
Untuk bersama menjaga kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Menghargai perbedaan beragama dengan menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Jum'at, 03 Februari 2023
kaltimkece.id Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, mengisi kuliah umum di Universitas Mulawarman. Temanya tentang "Moderasi Beragama". Digelar Kamis, 2 Februari 2023 di Gedung Prof Dr H Masjaya, MSi, Lantai 3, Ruang Lecture Theatre, Jalan Sambaliung, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara.
Rektor Universitas Mulawarman (Unmul), Dr Abdunnur, mengatakan, saat ini Unmul memiliki 13 Fakultas dengan jumlah mahasiswa 36 ribu. Ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN), Unmul tentu memiliki potensi untuk membentuk kader bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Sehingga dapat mencetak kader intelektual bangsa dan membentuk pusat peradaban.
“Dengan dipilihnya Kaltim sebagai IKN, Unmul berkomitmen menjadi perguruan tinggi yang menghasilkan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung pembangunan IKN. Tentu kami bersinergi dan menyiapkan diri dengan moderasi beragama yang menjadi komitmen kami. Ini terkait dengan membentuk SDM secara ilmuwan dan intelektual yang memiliki karakter peradaban. Jadi, Insya Allah, SDM yang kami hasilkan mampu menjembatani dan menjadi liaison officer, tentu dengan semua umat. Agar mampu menjaga kebersamaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tentu Unmul tidak sendiri. Kami bersama dengan perguruan tinggi lainnya di Kaltim,” urai Dr Abdunnur.
Dr Abdunnur berharap, dengan kuliah umum yang disampaikan Rais 'Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar dapat membuka pemikiran semua kalangan. Untuk bersama menjaga kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Menghargai perbedaan beragama dengan menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Hidup berdampingan dengan tenang dan damai.
Dalam ceramahnya, Rais 'Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, menyampaikan, moderasi beragama merupakan kesepakatan semua mahkluk, semua manusia yang beragama dalam kejujuran.
“Memang ada kesepakatan yang tidak dalam kejujuran. Tapi moderasi beragama adalah kesepakatan dalam kejujuran,” ucap KH. Miftachul Akhyar.
Dalam Alquran, lanjut KH Miftachul Akhyar, dikatakan tidak ada paksaan dalam agama. Itu artinya, karena agama ini sudah rasional sekali. Bisa diterima siapapun kebenarannya, tanpa keragu-raguan.
“Kalau ada yang masih meragukan berarti dia belum paham terhadap agama. Merawat jagad membangun peradaban, ini perlu kita lakukan. Moderasi dalam beragama kita sampaikan. Justru ini menjadi daya tarik yang luar biasa dalam Islam. Karena Islam merupakan agama yang sempurna. Agama terakhir yang mana semua orang telah memiliki akal,” jelas Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, itu.
KH Miftachul Akhyar berharap, Unmul dapat menjadi pionir untuk moderasi Islam, dakwah, dan menyiarkan Islam secara benar. Terlebih Kaltim merupakan Ibu Kota Nusantara (IKN). Akan menjadi pusat. Melalui Pendidikan inilah diharapkan dapat memanusiakan manusia dan amanah yang besar (menjadi IKN) ini bisa segera terwujud.(*)